Dari hasil survei-survei calon presiden untuk Pilpres 2014, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kian menanjak. Mantan walikota Surakarta yang karib disapa Jokowi itu kerap kali disandingkan dengan beberapa tokoh politik seperti Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri untuk berpasangan capres-cawapres.
Bahkan, juga timbul keinginan masyarakat agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut maju mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Namun, ternyata mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap apabila mereka berdua menjadi RI 1 dan RI 2, akan merugikan dirinya.
"Rugi dong gua. Nggak pernah jadi DKI 1 dong gua," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Ditanya apakah dirinya memang mengincar posisi DKI 1, Ahok membantah hal tersebut. Ia berasalan apabila ia pergi dari Jakarta maka akan sangat merugi karena dirinya sudah berkomitmen membangun Jakarta hingga layak disandingkan dengan kota-kota dunia lainnya. Untuk itu, ia harus tetap melanjutkan tugas dan tanggung jawabnya di DKI.
"Bukan. Maksud saya, kalau saya pergi rugi dong. Kan kita komitmen untuk bikin seperti Singapura kan butuh 20 tahun. Jadi musti nyambung dong. Jadi wakil nyambung," jelas Ahok.
Sementara, ia beranggapan apabila Jokowi akhirnya maju mencalonkan diri sebagai capres 2014 mendatang, maka kemungkinan menang pasti sangat besar. Namun, Ahok mengaku sampai saat ini Jokowi tidak sedikitpun pernah menyinggung akan menjadi capres walaupun hanya tersirat.
"Nggak pernah ngomong mau nyalon. Tapi kalau diliat dari survei sih pasti menang. Kalau beliau nyalon," ujar Ahok. (Mut)
Bahkan, juga timbul keinginan masyarakat agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut maju mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Namun, ternyata mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap apabila mereka berdua menjadi RI 1 dan RI 2, akan merugikan dirinya.
"Rugi dong gua. Nggak pernah jadi DKI 1 dong gua," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Ditanya apakah dirinya memang mengincar posisi DKI 1, Ahok membantah hal tersebut. Ia berasalan apabila ia pergi dari Jakarta maka akan sangat merugi karena dirinya sudah berkomitmen membangun Jakarta hingga layak disandingkan dengan kota-kota dunia lainnya. Untuk itu, ia harus tetap melanjutkan tugas dan tanggung jawabnya di DKI.
"Bukan. Maksud saya, kalau saya pergi rugi dong. Kan kita komitmen untuk bikin seperti Singapura kan butuh 20 tahun. Jadi musti nyambung dong. Jadi wakil nyambung," jelas Ahok.
Sementara, ia beranggapan apabila Jokowi akhirnya maju mencalonkan diri sebagai capres 2014 mendatang, maka kemungkinan menang pasti sangat besar. Namun, Ahok mengaku sampai saat ini Jokowi tidak sedikitpun pernah menyinggung akan menjadi capres walaupun hanya tersirat.
"Nggak pernah ngomong mau nyalon. Tapi kalau diliat dari survei sih pasti menang. Kalau beliau nyalon," ujar Ahok. (Mut)