Sukses

LSI: Jokowi dan Prabowo Hanya `Capres Wacana`

Maju tidaknya Jokowi dalam bursa capres 2014 sangat tergantung Megawati.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto hanya akan menjadi 'capres wacana'. Mengapa?

"Maju tidaknya Jokowi dalam bursa capres 2014 sangat tergantung Megawati (Ketum PDIP). Walaupun memiliki elektabilitas tinggi, maju tidaknya Jokowi menyisakan perbedaan pendapat di internal PDIP," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby di LSI, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).

Kondisi serupa dengan Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu diakui mempunyai elektabilitas yang cukup baik. Tetapi, Prabowo dinilai tidak akan mendapat kesempatan lebih sama seperti 2009. Kehendak kuat Prabowo untuk bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) sirna.

"Prabowo akhirnya tunduk pada real politics dan bergabung dalam poros PDIP atau partai lain," jelasnya.

Adjie menjelaskan, hanya ada 3 capres riil yang akan turut berpartisipasi dalam Pemilu 2014. Kandidat capres tidak akan banyak karena mekanisme mengatur harus ada dukungan oleh koalisi partai minimal 25 persen pemilu nasional atau 20 persen kursi di parlemen.

Survei yang dilakukan LSI dilaksanakan pada 12 September 2013 sampai 5 Oktober 2013. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebanyak 1200 respondem. Proses wawancara menggunakan kuisioner dan tatap muka dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

Sumber dana yang dikeluarkan untuk membiayai survei ini berasal dari internal LSI. Dengan responden sebanyak 1.200, biaya yang dikeluarkan ada di kisaran Rp 400 juta. (Mvi/Ism)