Partai Demokrat menilai meskipun penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 diundur hingga 2 pekan ke depan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak akan 100% maksimal dalam akurasi data.
"Saya rasa meskipun penetapan DPT diundur tetap tidak akan 100 persen akurasinya ya, itu pengalaman saya. Karena kekurangannya saja masih banyak sekali," kata Wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati ketika dihubungi Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Namun begitu, Andi yang pada Pemilu 2009 menjabat Komisioner KPU ini tetap menaruh harapan positif kepada KPU yang mau menunda penetapan DPT, atas masukan berbagai pihak dan atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Meskipun tidak akan 100 persen akurat tapi setidaknya DPT yang nanti akan ditetapkan datanya lebih baik dari yang hampir ditetapkan Rabu kemarin," papar Andi.
Andi mengatakan, penundaan DPT ini tidak serta merta KPU bekerja sendirian. Tentunya KPU didukung oleh Bawaslu dalam hal pengakurasian data DPT.
"Ya Bawaslu harus bekerja keras juga untuk membantu KPU atas temuan-temuannya yang data pemilih bermasalah itu. Nanti disinkronkan dan diakurasikan bersama," tandas Andi.
Pada Rabu 23 Oktober, KPU menunda penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) setelah mendapat masukan dari berbagai pihak. Masukan tersebut terkait masih banyaknya kekurangan dan kelemahan data-data yang diterima dan didapatkan KPU. (Mvi/Ism)
"Saya rasa meskipun penetapan DPT diundur tetap tidak akan 100 persen akurasinya ya, itu pengalaman saya. Karena kekurangannya saja masih banyak sekali," kata Wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati ketika dihubungi Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Namun begitu, Andi yang pada Pemilu 2009 menjabat Komisioner KPU ini tetap menaruh harapan positif kepada KPU yang mau menunda penetapan DPT, atas masukan berbagai pihak dan atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Meskipun tidak akan 100 persen akurat tapi setidaknya DPT yang nanti akan ditetapkan datanya lebih baik dari yang hampir ditetapkan Rabu kemarin," papar Andi.
Andi mengatakan, penundaan DPT ini tidak serta merta KPU bekerja sendirian. Tentunya KPU didukung oleh Bawaslu dalam hal pengakurasian data DPT.
"Ya Bawaslu harus bekerja keras juga untuk membantu KPU atas temuan-temuannya yang data pemilih bermasalah itu. Nanti disinkronkan dan diakurasikan bersama," tandas Andi.
Pada Rabu 23 Oktober, KPU menunda penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) setelah mendapat masukan dari berbagai pihak. Masukan tersebut terkait masih banyaknya kekurangan dan kelemahan data-data yang diterima dan didapatkan KPU. (Mvi/Ism)