Sindiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengenai banyaknya orang yang ingin menjadi presiden dinilai mengulang kembali cerita lama hubungan keduanya.
"Tanggapan SBY soal pernyataan Mega seolah mengulang orkestra lama dulu saat Mega menjadi presiden," ujar Pengajar Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan Direktur Political Communication Insitute Heri Budianto di Jakarta, Senin (11/11/2013).
Heri menuturkan, saat itu SBY mengundurkan diri dari posisi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) karena sudah tidak cocok dan merasa disakiti oleh Mega.
"Pernyataan Mega sebenarnya bukan ditujukan pada SBY, namun ke tokoh lain. Namun Presiden menanggapi itu."
Dia juga menilai, SBY memanfaatkan pernyataan Mega dengan berkicau di twitter untuk menjelaskan, semua orang mempunyai cara untuk membangun bangsa dan memberi kontribusi pada negeri.
"Sisi lain saya melihat bahwa saling sindir ini merupakan bentuk komunikasi politik 2 tokoh yang belum bisa saling menerima realitas politik masing-masing," kata Heri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku hanya tertawa melihat banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.
"Monggo saja bila mau maju (capres), apalagi sekarang jadi tahun politik. Saya ketawa loh, karena prihatin saya pada negara ini. Kok mudah sekarang orang katakan ingin jadi presiden," kata Mega 10 November 2013.
Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono, Senin 11 November 2013. (Mvi/Sss)
"Tanggapan SBY soal pernyataan Mega seolah mengulang orkestra lama dulu saat Mega menjadi presiden," ujar Pengajar Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan Direktur Political Communication Insitute Heri Budianto di Jakarta, Senin (11/11/2013).
Heri menuturkan, saat itu SBY mengundurkan diri dari posisi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) karena sudah tidak cocok dan merasa disakiti oleh Mega.
"Pernyataan Mega sebenarnya bukan ditujukan pada SBY, namun ke tokoh lain. Namun Presiden menanggapi itu."
Dia juga menilai, SBY memanfaatkan pernyataan Mega dengan berkicau di twitter untuk menjelaskan, semua orang mempunyai cara untuk membangun bangsa dan memberi kontribusi pada negeri.
"Sisi lain saya melihat bahwa saling sindir ini merupakan bentuk komunikasi politik 2 tokoh yang belum bisa saling menerima realitas politik masing-masing," kata Heri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku hanya tertawa melihat banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.
"Monggo saja bila mau maju (capres), apalagi sekarang jadi tahun politik. Saya ketawa loh, karena prihatin saya pada negara ini. Kok mudah sekarang orang katakan ingin jadi presiden," kata Mega 10 November 2013.
Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono, Senin 11 November 2013. (Mvi/Sss)