Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo meminta calon anggota legislatif memiliki data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di setiap daerah pemilihan. Alasannya, karena masih ada 10,4 juta DPT yang bermasalah.
"Karena itu, kami mengadakan pembekalan caleg se-Indonesia yang diharapkan tuntas pada pertengahan Desember. Hari ini untuk caleg Jatim dan Jateng," kata Tjahjo di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur Minggu (24/11/2013).
Tjahjo menjelaskan pembekalan akan memberi pemahaman caleg tentang DPT, garis kebijakan parpol tentang pemilu legislatif dan pilpres, dan perkembangan dinamika nasional terkini.
"Caleg harus mengecek ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Jangan sampai orang meninggal dan fiktif masuk DPT. KPU dan Bawaslu sebenarnya netral, tapi DPT masih bermasalah. Apalagi data orang meninggal dunia sejak sekarang hingga April mendatang kan harus update," kata dia.
Selain itu, Tjahjo kembali mengingatkan pesan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang minta caleg tidak jalan sendiri.
"Jangan ada caleg yang saling potong, karena intinya adalah memenangkan parpol dan pilpres. Jangan jalan sendiri, taati aturan parpol dan KPU, misalnya pemasangan spanduk caleg dan zonasi," katanya.
Ia menambahkan hal yang penting ditaati setiap caleg PDIP juga adalah menyusun laporan keuangan secara transparan. Bahkan, Tjahjo mengaku, bersama Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim juga harus melaporkan keuangan langsung ke KPK tentang tabungan, pemasukan, bantuan, dan pengeluaran.
"Yang juga penting adalah bagaimana memantau intelijen negara agar ikut terlibat, lalu sejauh mana realisasi dari janji TNI dan Polri untuk netral. Target kita adalah melindungi hak warga tidak hilang," katanya.
PDIP memiliki penghubung di KPU, karena itu update data harus selalu dilakukan para caleg untuk diserahkan ke KPU setempat melalui penghubung. "Agar jangan terjadi seperti daftar caleg di Singapura yang tidak ada logo PDIP. Itu lucu," katanya.
Capres PDIP
Tentang capres PDIP, Tjahjo mengatakan partainya masih menunggu hasil pemilu legislatif.
"Tunggu tanggal mainnya, kalau sekarang sudah diumumkan bisa jadi sasaran tembak. Yang penting sesuai peta dan aspirasi warga serta survei," katanya.
Saat nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi disebut sebagai capres, Tjahjo berkelakar mengatakan bahwa Jokowi sehat-sehat saja. "Jokowi sehat-sehat saja. Soal Megawati, kami juga belum tahu, nanti akan dengar aspirasi," tandas Tjahjo (Ant/Adi/Ism)
"Karena itu, kami mengadakan pembekalan caleg se-Indonesia yang diharapkan tuntas pada pertengahan Desember. Hari ini untuk caleg Jatim dan Jateng," kata Tjahjo di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur Minggu (24/11/2013).
Tjahjo menjelaskan pembekalan akan memberi pemahaman caleg tentang DPT, garis kebijakan parpol tentang pemilu legislatif dan pilpres, dan perkembangan dinamika nasional terkini.
"Caleg harus mengecek ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Jangan sampai orang meninggal dan fiktif masuk DPT. KPU dan Bawaslu sebenarnya netral, tapi DPT masih bermasalah. Apalagi data orang meninggal dunia sejak sekarang hingga April mendatang kan harus update," kata dia.
Selain itu, Tjahjo kembali mengingatkan pesan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang minta caleg tidak jalan sendiri.
"Jangan ada caleg yang saling potong, karena intinya adalah memenangkan parpol dan pilpres. Jangan jalan sendiri, taati aturan parpol dan KPU, misalnya pemasangan spanduk caleg dan zonasi," katanya.
Ia menambahkan hal yang penting ditaati setiap caleg PDIP juga adalah menyusun laporan keuangan secara transparan. Bahkan, Tjahjo mengaku, bersama Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim juga harus melaporkan keuangan langsung ke KPK tentang tabungan, pemasukan, bantuan, dan pengeluaran.
"Yang juga penting adalah bagaimana memantau intelijen negara agar ikut terlibat, lalu sejauh mana realisasi dari janji TNI dan Polri untuk netral. Target kita adalah melindungi hak warga tidak hilang," katanya.
PDIP memiliki penghubung di KPU, karena itu update data harus selalu dilakukan para caleg untuk diserahkan ke KPU setempat melalui penghubung. "Agar jangan terjadi seperti daftar caleg di Singapura yang tidak ada logo PDIP. Itu lucu," katanya.
Capres PDIP
Tentang capres PDIP, Tjahjo mengatakan partainya masih menunggu hasil pemilu legislatif.
"Tunggu tanggal mainnya, kalau sekarang sudah diumumkan bisa jadi sasaran tembak. Yang penting sesuai peta dan aspirasi warga serta survei," katanya.
Saat nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi disebut sebagai capres, Tjahjo berkelakar mengatakan bahwa Jokowi sehat-sehat saja. "Jokowi sehat-sehat saja. Soal Megawati, kami juga belum tahu, nanti akan dengar aspirasi," tandas Tjahjo (Ant/Adi/Ism)