Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini membantah Pemilu Raya (Pemira) yang digelar partainya untuk mencari sosok calon presiden dalam Pemilu 2014 mendatang adalah jiplakan konvensi yang digelar Partai Demokrat. Menurutnya Pemira PKS respon dari kader arus bawah, sekaligus untuk menguji keberadaan PKS di publik.
"Lebih kepada merespons arus bawah PKS. Kami tidak mempublikasi dan menjiplak. Kami gulirkan 22 tokoh, sekalian uji publik saja," kata Jazuli dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
Ia menambahkan, program Pemira sebagai bagian konsolidasi internal PKS untuk mengokohkan kekuatan dari 22 calon yang diusulkan PKS di Pemira tersebut. Menurutnya, PKS memiliki banyak kader yang mumpuni. Misalnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Seperti Ahmad Heryawan, sebenarnya kan sudah teruji, dia dua kali terpilih sebagai gubernur," ungkap dia.
Mengenai isu yang menyebutkan Pemira sebagai upaya PKS untuk menaikkan citra dan elektabilitas menyusul terungkapnya korupsi kuota impor daging di Kementerian Pertanian yang juga dipimpin kader PKS, Jazuli menyatakan tak mau ambil pusing.
"Kalau berpengaruh pada elektabilitas ya syukur, kalau nggak ya nggak apa-apa," tandas Jazuli.
Pengamat politik Heri Budianto menilai program konvensi Partai Demokrat atau Pemira PKS lantaran sebagaian besar partai saat ini terkena krisis lantaran kadernya terjerat kasus korupsi.
"Semua partai terkena korupsi sehingga mereka berupaya sekuat tenaga untuk membangun kepercayaan publik salah satunya dengan cara konvensi dan pemilu raya," terang Heri. (Adi)
"Lebih kepada merespons arus bawah PKS. Kami tidak mempublikasi dan menjiplak. Kami gulirkan 22 tokoh, sekalian uji publik saja," kata Jazuli dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
Ia menambahkan, program Pemira sebagai bagian konsolidasi internal PKS untuk mengokohkan kekuatan dari 22 calon yang diusulkan PKS di Pemira tersebut. Menurutnya, PKS memiliki banyak kader yang mumpuni. Misalnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Seperti Ahmad Heryawan, sebenarnya kan sudah teruji, dia dua kali terpilih sebagai gubernur," ungkap dia.
Mengenai isu yang menyebutkan Pemira sebagai upaya PKS untuk menaikkan citra dan elektabilitas menyusul terungkapnya korupsi kuota impor daging di Kementerian Pertanian yang juga dipimpin kader PKS, Jazuli menyatakan tak mau ambil pusing.
"Kalau berpengaruh pada elektabilitas ya syukur, kalau nggak ya nggak apa-apa," tandas Jazuli.
Pengamat politik Heri Budianto menilai program konvensi Partai Demokrat atau Pemira PKS lantaran sebagaian besar partai saat ini terkena krisis lantaran kadernya terjerat kasus korupsi.
"Semua partai terkena korupsi sehingga mereka berupaya sekuat tenaga untuk membangun kepercayaan publik salah satunya dengan cara konvensi dan pemilu raya," terang Heri. (Adi)