Meski masa kampanye Pemilu 2014 belum waktunya, para caleg di Sulawesi Barat mulai curi start kampanye yang dibungkus dengan beragam kegiatan. Di dalamnya sarat dengan pesan-pesan kampanye yang berisi ajakan untuk memilih caleg tertentu.
Seperti acara karnaval di Polewali Mandar yang diikuti ribuan ibu-ibu kelompok pengajian dari berbagai kabupaten di Sulbar, seperti Mamuju, Majene, dan Polewali Mandar. Acara itu digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun salah satu yayasan, Minggu 22 Desember 2013.
Sayangnya, kegiatan sosial yang dibungkus dengan kegiatan keagaamaan ini sarat dengan pesan-pesan kampanye. Ibu-ibu majelis taklim dari berbagai pelosok desa di Sulbar ini terus meneriakkan yel-yel untuk mendukung salah satu caleg yang diusung partai tertentu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (23/12/2013), di sepanjang jalan para peserta karnaval juga mengarak spanduk berisi foto caleg tertentu. Di setiap sudut jalan yel-yel mendukung sang caleg terus disuarakan. Peserta karnaval lainnya bernyanyi kasidah yang isinya juga mengajak warga untuk mendukung caleg tersebut.
Kegiatan seperti ini mengundang protes dari sebagian warga. Apalagi kegiatan mereka menggunakan fasilitas umum dan jalan-jalan yang mengganggu aktivitas warga.
Sayangnya kegiatan sarat kampanye ini tidak mendapat perhatian penyelenggara pemilu seperti Bawaslu dan KPU. Semua pelanggaran yang terjadi dibiarkan sehingga selalu berulang.
Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riyandy, menyatakan pihaknya akan mengecek kepada petugas Panwaslu Kabupaten Polman. Jika ditemukan bukti adanya kampanye terselubung yang dilakukan para kontestan pemilu di luar jadwal, Panwaslu harus mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi sesuai aturan. (Ado)
Caleg di Sulbar Curi Start Kampanye, Panwaslu Membiarkan
Para caleg di Sulbar mulai curi start kampanye melalui berbagai kegiatan, seperti acara ulang tahun yayasan atau acara keagamaan.
Advertisement