Ruhut Sitompul mengomentari jamuan makan yang digelar Ahok untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekrnoputri dan Jokowi. Juru Bicara Demokrat itu menyatakan Demokrat tidak gentar dengan kedekatan Megawati dengan Jokowi-Ahok. Termasuk jika PDIP mengusung Jokowi dan Ahok dalam Pilpres 2014.
"Bersatu lagi jadi pasangan capres dan cawapres saat pilpres, aku pastikan mereka kalah. Memang Jakarta 1 tahun ini sudah berhasil? Nggak kok, ini reformasi demokrasi, rakyat sudah cerdas," kata Ruhut saat berbincang dengan Liputan6.com di Senayan, Jakarta, Kamis (26/12/2013).
Menurut Ruhut, selama masih ada Megawati, PDIP tak mungkin mengusung Gubernur DKI yang bernama lengkap Joko Widodo itu sebagai capres pada Pemilu 2014. Sebab, figur Megawati yang tak tergantikan di PDIP.
"Gini, ada beberapa partai peserta pemilu. Ada 3 partai yang tidak bisa dinafikkan figurnya. PDIP ada Mega, Gerinda ada Prabowo, Demokrat ada Pak SBY. Hal mustahil saya katakan, ada anak kos on behalf partai, itu nggak mungkin," tegas dia.
'Teori' itu juga berlaku untuk Ahok alias basuki Tjahaja Purnama yang tahun lalu diusung Gerindra mendampingi Jokowi. "Begitu pula Ahok. Ia tidak dilihat sebagai Gerindra, dia dilihat sebagai 'dulunya' pernah jadi kader Golkar," tambah Ruhut.
Megawati, Jokowi, dan Ahok, terhitung sudah 2 kali mengadakan makan bersama. Pada 8 Desember, Jokowi dan Ahok bertandang ke rumah Mega untuk makan mie bangka. Sementara pada 25 Desember ketiganya makan bersama lagi. Kali ini jamuan makan digelar di rumah Ahok. (Eks/Ism)
Baca juga:
Makan Bareng Megawati Lagi, Jokowi: Kali ini Diplomasi Kepiting
Alasan Mega Makan Siang Bareng Jokowi-Ahok
"Bersatu lagi jadi pasangan capres dan cawapres saat pilpres, aku pastikan mereka kalah. Memang Jakarta 1 tahun ini sudah berhasil? Nggak kok, ini reformasi demokrasi, rakyat sudah cerdas," kata Ruhut saat berbincang dengan Liputan6.com di Senayan, Jakarta, Kamis (26/12/2013).
Menurut Ruhut, selama masih ada Megawati, PDIP tak mungkin mengusung Gubernur DKI yang bernama lengkap Joko Widodo itu sebagai capres pada Pemilu 2014. Sebab, figur Megawati yang tak tergantikan di PDIP.
"Gini, ada beberapa partai peserta pemilu. Ada 3 partai yang tidak bisa dinafikkan figurnya. PDIP ada Mega, Gerinda ada Prabowo, Demokrat ada Pak SBY. Hal mustahil saya katakan, ada anak kos on behalf partai, itu nggak mungkin," tegas dia.
'Teori' itu juga berlaku untuk Ahok alias basuki Tjahaja Purnama yang tahun lalu diusung Gerindra mendampingi Jokowi. "Begitu pula Ahok. Ia tidak dilihat sebagai Gerindra, dia dilihat sebagai 'dulunya' pernah jadi kader Golkar," tambah Ruhut.
Megawati, Jokowi, dan Ahok, terhitung sudah 2 kali mengadakan makan bersama. Pada 8 Desember, Jokowi dan Ahok bertandang ke rumah Mega untuk makan mie bangka. Sementara pada 25 Desember ketiganya makan bersama lagi. Kali ini jamuan makan digelar di rumah Ahok. (Eks/Ism)
Baca juga:
Makan Bareng Megawati Lagi, Jokowi: Kali ini Diplomasi Kepiting
Alasan Mega Makan Siang Bareng Jokowi-Ahok