Jelang Pemilu 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) disarankan tidak menerima tamu sembarangan di luar kantor. Hal itu untuk menghindari kemungkinan adanya sangkaan yang tak perlu. Â
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini mengatakan, sesuai kode etiknya penyelenggara pemilu harus netral dan imparsial.
"Untuk menghindari prasangka negatif dari siapapun, dalam situasi Pemilu tahun 2014 ini, setiap anggota KPU dan Bawaslu serta jajarannya, lebih baik misalnya, menerima tamu di kantor saja, menghindari pertemuan-pertemuan yang orang dengan gampang terbit prasangka buruk," kata Hidayat dalam pesan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (6/1/2014).
Mantan Ketua Bawaslu ini mengungkapkan, penyelenggara pemilu memang tak ada dilarang bertemu dengan siapa pun. Namun, dalam memasuki tahun politik ini semua penyelenggara pemilu perlu ekstra hati-hati.
"Karena siapa tahu di belakang hari, orang akan mempermasalahkannya. Jangan merasa sekarang tak masalah, namun sesuai pengalaman selama ini, ketika tidak ada masalah, segala sesuatunya jadi masalah. Tapi andaikan seseorang yang kebetulan tak jadi caleg, segala kelemahan penyelenggara Pemilu dicari-cari. Maka tak ada salahnya bila kita hati-hati sejak sekarang," ujar Hidayat.
Ia mengingatkan, saat menerima tamu di kantor pun penyelenggara Pemilu perlu hati-hati. Apabila menerima tamu yang memiliki potensi sejenis, bila dipandang perlu, komisioner minta didampingi anggota atau staf.
"Bila pun kelak ada masalah, mereka bisa jadi saksi. Intinya, kita menutup segala kemungkinan yang berpotensi menerbitkan prasangka buruk," pungkas Hidayat. (Mut/Ism)
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini mengatakan, sesuai kode etiknya penyelenggara pemilu harus netral dan imparsial.
"Untuk menghindari prasangka negatif dari siapapun, dalam situasi Pemilu tahun 2014 ini, setiap anggota KPU dan Bawaslu serta jajarannya, lebih baik misalnya, menerima tamu di kantor saja, menghindari pertemuan-pertemuan yang orang dengan gampang terbit prasangka buruk," kata Hidayat dalam pesan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (6/1/2014).
Mantan Ketua Bawaslu ini mengungkapkan, penyelenggara pemilu memang tak ada dilarang bertemu dengan siapa pun. Namun, dalam memasuki tahun politik ini semua penyelenggara pemilu perlu ekstra hati-hati.
"Karena siapa tahu di belakang hari, orang akan mempermasalahkannya. Jangan merasa sekarang tak masalah, namun sesuai pengalaman selama ini, ketika tidak ada masalah, segala sesuatunya jadi masalah. Tapi andaikan seseorang yang kebetulan tak jadi caleg, segala kelemahan penyelenggara Pemilu dicari-cari. Maka tak ada salahnya bila kita hati-hati sejak sekarang," ujar Hidayat.
Ia mengingatkan, saat menerima tamu di kantor pun penyelenggara Pemilu perlu hati-hati. Apabila menerima tamu yang memiliki potensi sejenis, bila dipandang perlu, komisioner minta didampingi anggota atau staf.
"Bila pun kelak ada masalah, mereka bisa jadi saksi. Intinya, kita menutup segala kemungkinan yang berpotensi menerbitkan prasangka buruk," pungkas Hidayat. (Mut/Ism)