Liputan6.com, Bandung - Strategi pagar betis yang diterapkan selama arus mudik dan balik Lebaran pada 2013 lalu dinilai sukses. Strategi penempatan anggota kepolisian di setiap 200 meter sepanjang jalur Pantura itu dinilai mampu mengurai kemacetan.
Kini Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pun meminta Polda Jabar memberlakukan kembali sistem yang serupa pada H-7 Lebaran 2014.
"Pagar betis sukses mengawal prosesi mudik tahun lalu. Pagar betis itu setiap 200 meter ada polisi di jalur mudik. Jadi kemacetan bisa terselesaikan. Pagar betis bisa mengurai kemacetan dengan cepat," kata politisi PKS yang karib disapa Aher itu di Mapolda Jabar, Bandung, Jabar, Selasa (15/7/2014).
Aher menjelaskan, untuk tahun ini petugas pagar betis sendiri akan mendapat tambahan dari personel TNI, Dishub, dan Linmas.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan menyanggupi memberlakukan pagar betis di sepanjang jalur mudik. Khususnya di jalur utara. Sementara untuk jalur selatan pagar betis ini hanya akan diterapkan di beberapa titik saja.
"Kita tempatkan di jalur utara. 70 persen pemudik menggunakan jalur utara, tengah, dan selatan dilakukan (pagar betis) tapi hanya di tempat tertentu. Kalau utara, ya sepanjang Pantura.
"Kalau jalur Selatan, seperti Gentong, Limbangan, Nagreg. Tapi Cileunyi tidak. Malangbong dan Tasik juga tidak," tambahnya.
Iriawan memaparkan, penempatan personel pagar betis ini berjarak antara 500-200 meter, tergantung titik kerawanan.
"Selain itu kita mempunyai tim pengurai kemacetan dengan menggunakan sepeda motor. Mereka akan bolak-balik. Kan sudah dikirim 512 motor dari korlantas, brimob dan Polda Metro," pungkasnya. (Yus)
Urai Macet saat Mudik, Jalur Pantura Bakal Dipagar Betis Lagi
Strategi pagar betis yang diterapkan selama arus mudik dan balik Lebaran pada 2013 lalu dinilai sukses.
Advertisement