Sukses

Pengemis Anak-anak Menjamur Saat Ramadan, Polri Diminta Tindak

KPAI menilai ada oknum yang memobilisasi anak-anak secara terorganisir.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Ramadan dan jelang Idul Fitri 1435 H, banyak anak-anak dieksploitasi untuk dijadikan pengemis. Karena itu kasus ini menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk meghentikan segera.

"Makanya tadi (KPAI) berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencegah proses mobilisasi itu," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Asrorun menjelaskan, fenomena mobilisasi pengemis itu berdasarkan hasil investigasi KPAI sudah teroganisir. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Cikampek dan Subang. Kendati, KPAI tak punya wewenang mencegahnya.

Menurut Asrorun, mereka memanfaatkan momentum Ramadan secara terorgansir. Seperti berangkat bersama-sama dari satu tempat menggunakan mobil khusus,  kemudian hasilnya disetor di beberapa titik.

"Tapi kemudian dimanfaatkan secara tidak benar," katanya.

Asrorun menjelaskan, eksploitasi anak ini dilakukan para pelaku agar mendapatkan empati masyarakat. Sehingga orang tergerak memberi santunan saat anak-anak kecil itu mengemis.

"Nah, di sinilah dibutuhkan peran kepolisian seperti intelijen untuk melakukan pencegahan. Sehingga begitu sampai di kota-kota besar, dapat langsung dilakukan lebih dini. Sehingga tak menimbulkan masalah sosial yang lebih besar," katanya.

Asrorun mengaku, selain berkoordinasi dengan Polri juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Polri memiliki fungsi pencegahan, sehingga pelaku dapat ditindak sesuai aturan hukum. Eksploitasi anak untuk suatu kepentingan jelas tidak dibenarkan secara hukum.

"Apalagi ada pelaggaran undang-undang atau Perda, seperti memanfaatkan anak dan bisa kenakan pasal trafficking. Karena di situ ada unsur-unsur yang bisa memenuhi tindak pidana trafficking," tandas Asrorun.

Baca juga:

KPAI Sambangi Mabes Polri Bahas Sistem Pengadilan Anak

KPAI Sambut Baik Penahanan 2 Guru JIS

KPAI Periksa Pembina Pecinta Alam SMA 3 Jakarta