Sukses

Ratusan Gelandangan dan Pengemis Dipulangkan dari Jakarta

Jika terjaring razia kembali, ancaman penjara sudah menunggu karena mereka sudah menandatangani surat pernyataan.

Liputan6.com, Jakarta - 176 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau lebih dikenal dengan gelandangan dan pengemis yang terjaring razia selama bulan Ramadan dipulangkan ke para PMKS setelah terlebih dulu ditampung di Panti Sosial Bina Isna Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, para PMKS kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Khusus untuk 88 PMKS asal Jawa Barat akan mendapat pelatihan khsusu di Sub Unit Rumag Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri, Palimanan. Sebagian lagi dibawa ke Balai Rehabilitasi Sisial Samektokarti, Comal.

"Jadi kami sengaja melakukan pembinaan lanjutan sebelum mereka sampai di kampung halaman. Sehingga mereka mendapat pembelakan sebelum berkumpul dengan keluarga masing-masing," kata Masrokhan du lokasi, Kamis (17/7/2014).

Masrokhan meminta kepada para PMKS untuk tidak kembali lagi ke Jakarta. Jika terjaring razia kembali, ancaman penjara sudah menunggu karena mereka sudah menandatangani surat pernyataan di atas materai.

"Mereka bisa dikenakan sanksi penipuan. Ada pasal-pasal yang dipidanakan, tapi itu ranah kepolisian. Untuk Perda memang tidak kuat. Mereka tidak boleh kembali ke Jakarta dalam keadaan mengemis, kecuali punya usaha atau memiliki pekerjaan," lanjutnya.

Pihaknya akan terus melakukan razia selama bulan Ramadan. Terlebih, jelang hari rata Idul Fitri yang diperkirakan jumlah PMKS akan meningkat pesat. "Dua minggu pertama ini saja sudah 329 PMKS yang dirazia. Mudah-mudahan tidak marak seperti yang diprediksi mencapai 20 hingga 25 persen," ungkapnya.

Untuk PMKS yang terjaring razia jelang Idul Fitri, Dinas Sosial akan menyalurkan ke 27 unit pelaksana teknis panti sosial. Mereka baru dipulangkan 12 hari setelah lebaran.

"Dibina dulu di sini. Sampai lebaran, 12 hari setelah lebaran baru kita pulangkan," ucapnya.

Sementara, salah seorang PMKS, Sidik mengaku sudah tidak mau lagi mengemis di Jakarta. Dirinya memilih kembali menjadi petani di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat. "Saya kapok ditangkap di Jakarta, mau pulang saja ke kampung," katanya.

Tapi, dirinya tidak mau menutup harapan untuk kembali ke Jakarta. "Kalau di kampung susah ya balik lagi ke Jakarta. Habis di kampung juga saya sendiri. Anak dan istri sudah meninggal," tandasnya.