Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas masalah penanganan keamanan jelang Ramadan. Ahok menawarkan konsep pengamanan yang harus dijalankan aparat kepolisian.
"Konsep yang kita tawarkan menggunakan sistem smart city. Kita inginnya pasang CCTV. Jadi polisi nggak perlu banyak patroli. Polisi tinggal lihat saja, mana posisi bisa disergap. Kan itu bisa sampai kelihatan plat nomor dan mukanya. Kita tawarkan kerja sama itu," ujar Ahok di kantornya, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Ahok meminta kepada mantan Kepala Densus 88 tersebut untuk mengawasi parkir liar dan pedagang kaki lima yang masih mangkal, karena menyebabkan kemacetan.
"Kita juga minta tolong polisi untuk atasi parkir liar. Tapi bukan parkir liarnya yang ditindak, melainkan yang menyewakan lahan parkir, termasuk PKL-PKL juga," cerita Ahok.
Ahok juga mengusulkan agar menimbulkan efek jera bagi pelanggar lalu lintas di jalanan, untuk segera ditilang menggunakan tilang biru--pengendara bisa langsung membayar denda ke negara tanpa melalui sidang di pengadilan.
"Kita harap polisi lebih banyak menggunakan tilang biru. Jadi pelanggaran tidak perlu Polantas (sampai turun). Dipertimbangkan Polsek-Polsek. Seperti melawan arus, nggak pakai helm. Jadi nggak macet dan aman," pungkas Ahok. (Rmn/Nrm)