Liputan6.com, Solo - Walikota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, meresmikan pasar darurat untuk mengganti sementara Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, yang terbakar pada Desember 2014 lalu. Letak pasar darurat ini berada di alun-alun utara Keraton Solo.
Dia mengatakan, pembangunan pasar ini membutuhkan waktu 70 hari sejak dimulai pada April 2015 lalu. Alokasi dana anggaran berasal dari Pemprov Jawa Tengah, corporate social responsibility (CSR), APBD Pemkot Solo dengan total anggaran sekitar Rp 23 miliar.
"Kita mempersilakan pedagang yang ingin menambah fasilitas kios dengan memasang lantai atau keramik. Penambahan fasilitas ini merupakan hak pedagang, karena ini kenyamanan juga bagi mereka," kata Rudy di Solo, Selasa (16/6/2015).
Sementara untuk masalah pengamanan, Rudy akan terus menyiagakan personel gabungan dari Satpol PP, TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkot Solo.
"Personel yang nanti kita turunkan ada 3 shift. Supaya pengamanan ini bisa maksimal," tutur Rudy.
Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo Subagyo menambahkan, pasar ini bakal dilengkapi satu unit kantor, gudang, kamar mandi, dan pos keamanan. Jumlah total kios yang dibangun 1.420 unit dan 864 los.
"Mulai hari ini (kemarin) kios dan los sudah dapat dioperasionalkan para pedagang. Kita sengaja meresmikan pasar sementara ini karena Pasar Klewer menjadi tujuan utama pedagang atau wisatawan untuk mencari kebutuhan Lebaran," ujar Subagyo.
Peresmian pasar ini pun disambut gembira oleh para pedagang. Seperti yang dirasakan seorang pedagang pasar, Fatimah.
"Jadi setelah diresmikan pasar sementara ini, kita bisa kembali berjualan seperti pada waktu di pasar lama. Semua pedagang dapat jatah kios yang dijanjikan pemkot," kata Ketua Persatuan Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) itu. (Ndy/Yus)
Sambut Ramadan, Pasar Darurat Klewer di Solo Diresmikan
Pembangunan pasar darurat Klewer ini membutuhkan waktu 70 hari sejak dimulai pada April 2015 lalu.
Advertisement
Kredit