Liputan6.com, Jakarta - Ramadan biasa dimanfaatkan warga untuk saling berbagi. Salah satu caranya dengan membagikan makanan sahur ke orang yang membutuhkan.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi langkah ini. Namun, dia mengingatkan agar kualitas nasi yang dibagikan saat acara tersebut diperhatikan dengan baik.
"‎Sahur on The Road memberikan makanan kepada mereka-mereka yang hidup di jalanan, tapi juga harus diperhatikan kualitas dari makanannya itu. Karena ada beberapa yang sudah basi, kedaluwarsa sehingga nanti justru menyebabkan penyakit,‎" kata Lukman, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Selain harus memperhatikan ‎kualitas, Lukman mengimbau agar acara Sahur on The Road tidak mengganggu orang lain. Sering kali, bagi-bagi makanan dilakukan dengan berkonvoi sehingga menyebabkan kemacetan.
"Perilaku mereka kadang banyak yang ingin melakukan itu, kemudian konvoi, lalu menimbulkan kemacetan atau gangguan lalu lintas. Hal-hal seperti ini menurut saya harus menjadi perhatian kita bersama sehingga niat baik jangan lalu menimbulkan hal-hal yang mengurangi kesucian Ramadan‎," terang politisi PPP ini.
Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1436 H pada Kamis 18 Juni. Pada hari tersebut, umat Islam mulai menjalankan puasa. Keputusan itu diambil setelah sidang Isbat memutuskan belum ada Hilal yang terlihat.
‎Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah melakukan Hisab atau penghitungan penentuan awal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah. Hasilnya, Muhammadiyah memutuskan awal atau 1 Ramadan jatuh pada Kamis 18 Juni 2015, dan Idul Fitri atau 1 Syawal pada Jumat 17 Juli 2015. (Bob/Nrm)
Menag: Sahur on The Road Jangan Konvoi dan Pakai Nasi Basi
Jangan sampai niat baik sahur on the road mengganggu dan merugikan orang lain.
Advertisement