Sukses

Cegah Terorisme saat Ramadan, Polda Metro Jaya Awasi Masjid

Karena itu Tito memerintahkan kapolres dan jajarannya agar menjaga beberapa masjid, utamanya jelang Hari Raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga Serangan yang baru-baru ini terjadi di Perancis, Tunisia, dan Kuwait perlu dijadikan pelajaran bagi kepolisian, agar tetap waspada mencegah kemungkinan buruk terjadi. Terutama saat Hari Raya Lebaran.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, kelompok radikal seperti Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS terlacak ada di Ibukota Jakarta.

"Kita perlu waspadai di Indonesia (terjadi bom). Di Jakarta kita harus terbuka bahwa ada kelompok radikal yang melakukan radikalisme. Dan yang kaya ISIS juga ada. Kalau kita lihat 3 kasus besar di Prancis dan Tunisia korbannya turis dan di Kuwait sasarannya masjid," ujar Tito.

Karena itu Tito memerintahkan kapolres dan jajarannya yang berada di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya, agar menjaga beberapa masjid, baik menjelang atau pada saat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Mengenai mana saja masjid yang akan dijaga, Tito enggan menyebutkan, karena alasan menjaga situasi agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Khususnya, umat muslim yang hendak melaksanakan salat bulan suci Ramadan ini.

"Saya ingatkan kepada Kapolres, beberapa mesjid tertentu untuk dijaga dan operasi ini tertutup, bersama Mabes (Polri) untuk menghindari kejadian itu. Saya tidak bisa menyebutkan masjid mana karena akan menimbulkan ketakutan," kata Tito.

ISIS sebelumnya meneror 3 negara dalam waktu berdekatan. Jumat 26 Juni lalu, 2 orang menyerbu pabrik gas milik Amerika Serikat di kota Grenoble, Prancis.

Penyerbuan yang berujung ledakan tersebut menewaskan seorang pekerja dengan kondisi kepala terpenggal. Setelah diusut, 2 pelaku diamankan aparat Prancis. Seorang didapati membawa bendera bertuliskan huruf Arab yang diduga kuat anggota kelompok ISIS.

ISIS juga melakukan serangan bom bunuh diri di Masjid Suleiman Al-Mowahid yang menyebabkan 25 orang jamaah tewas. Setelah itu ISIS juga mengaku dalang dari penembakan membabi buta di sebuah hotel di Tunisia, yang menyebabkan 39 wisatawan asing dari Inggris, Jerman, Belgia, dan Rusia tewas. (Rmn/Nrm)