Liputan6.com, Jakarta - Ramadan biasa dimanfaatkan untuk berbagi. Salah satunya lewat sahur on the road. Namun kenyataannya, kegiatan ini mulai menyimpang dari niatan aslinya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, menilai sahur on the road kerap menjadi cikal bakal tawuran antarpemuda. Sebut saja sahur on the road di kawasan Tanah Abang pada Sabtu 4 Juli 2015. Selain itu, setiap penyelenggaraan sahur on the road sarat pelanggaran lalu lintas.
"Dalam prakteknya ini sudah kita lihat menyimpang, yang terjadi malah arak-arakan yang melanggar lalu lintas. Ini sangat berbahaya, kebut-kebutan, bahkan kita temukan di Mampang ada yang mengkonsumsi miras," kata Tito di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (6/7/2015).
Menurut dia, sahur on the road ini juga kerap kali dimanfaatkan para pemuda sebagai ajang hura-hura, bukan lagi sebagai momentum untuk berbagi antarsesama. "Saya melihat, saat ini tidak banyak manfaatnya. Hanya hura-hura," ucap Tito.
Oleh karena itu, dia memerintahkan jajarannya untuk melakukan razia besar-besaran terhadap para peserta sahur on the road. Ini guna meminimalisir adanya pelanggaran pidana dalam aksi tersebut.
"Tindakan dari kemarin kita sudah tilang, tangkap, jadi akan kita proses. Saya minta kepada seluruh Kapolres di Polda Metro untuk razia dalam skala besar. Kita akan cek, mulai dari helm, SIM, dan STNK," tegas Tito. (Bob)
Kapolda Metro Jaya: Sahur On The Road Sarat Pelanggaran
Oleh karena itu, dia memerintahkan jajarannya untuk melakukan razia besar-besaran terhadap para peserta sahur on the road.
Advertisement