Sukses

Pertamina Jamin Stok BBM dan Elpiji Aman Selama Libur Lebaran

Sejauh ini, belum ada peningkatan permintaan yang signifikan dari masyarakat terhadap BBM dan elpiji itu.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Dirut Pertamina Dwi Soetjipto guna mengetahui pengamanan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG (Elpiji) selama masa libur Lebaran tahun ini.

“Stok Alhamdulilah aman. Untuk premium sekitar 20 hari. Untuk elpiji 18 hari. Sedangkan yang lainnya cukup banyak sekitar 30 hari ya,” kata Dwi kepada wartawan di kantor Kepresidenan melansir laman Sekretariat Kabinet, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Namun sejauh ini, menurut Dwi, belum ada peningkatan permintaan yang signifikan dari masyarakat terhadap BBM dan elpiji itu.

“Kita menyiapkan dengan permintaan dengan kenaikan yang begitu besar tapi kelihatannya, konsumsinya tidak terlalu meningkat,” ujarnya.

Menurut Dwi, Pertamina meningkatkan rata-rata 10-11 persen stok setiap jenis bahan bakar, kecuali solar yang diprediksi permintaannya akan turun karena truk barang tidak boleh beroperasi selama Lebaran.

Sebelumnya Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang dalam memastikan, Pertamina tetap melakukan pelayanan secara maksimal untuk memasok BBM dan LPG pada hari Raya Idulfitri 1436 H.

Bahkan untuk membantu para pemudik yang menggunakan kendaraan jalur darat, BUMN ini juga menyediakan produk Bahan Bakar Khusus (BBK) dalam kemasan  tabung untuk Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex di SPBU.

Sementara untuk memberikan pelayanan bagi kalangan rumah tangga dalam menyiapkan kebutuhan lebaran, menurut Bambang, Pertamina memastikan ketersediaan Elpiji yang mudah terjangkau masyarakat. 

Selain menambah pasokan Elpiji PSO dan Non PSO  5 sampai 15 persen, juga menambah waktu  operasional  depot, SPPBE dan agen agar  masyarakat mudah mendapatkan elpiji 3 Kg dan 12 Kg.

“Kami menyiapkan langkah-langkah yang maksimal untuk memasok BBM dan Elpiji,  agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang,” tegas Bambang.

Menurut dia, sejak awal puasa  hingga H-8 Idulfitri 1436H, penyaluran premium masih di bawah estimasi sekitar 9 persen. Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10 persen. Di sisi lain, konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) justru lebih tinggi sekitar 4 persen dibandingkan dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.

Sementara itu, realisasi penyaluran Solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11 persen di atas estimasi. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran Solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3 persen.

Pertamina sebelumnya telah memproyeksikan pemakaian Premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran masing-masing Premium naik 18 persen dari rata-rata harian normal 76.258 KL menjadi 89.817 KL. Adapun, Solar bersubsidi diperkirakan turun 11% dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.(Nrm)