Liputan6.com, Banda Aceh - Presiden Joko Widodo mengatakan akan melakukan tradisi baru dalam merayakan lebaran. Tradisi itu dengan mengunjungi masyarakat dan bersama-sama merayakan Hari Raya Idulfitri di sejumlah daerah.
"Kenapa saya ingin lebaran di Aceh, ingin salat Id di Aceh? Karena kalau saya di Jakarta terus, terus di Jakarta, padahal wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua, sehingga saya memang ingin mengawali dari Aceh dari Barat," kata Presiden saat mengunjungi Desa Swak Ribee di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Kamis (16/7/2015).
Jokowi menambahkan, sebagai kepala negara, semua masyarakat ingin mendapatkan perhatian yang sama. Karena itu, setiap tahun ia akan merayakan Idulfitri dengan singgah di provinsi-provinsi yang berbeda.
"Insya Allah tahun depan pindah lagi ke Sumbar, tahun depan mungkin pindah lagi ke NTB, tahun depan lagi ke Maluku supaya semuanya kita ini merasa Indonesia dan Jokowi itu Presidennya. Indonesia bukan hanya milik Jakarta saja," ujar dia.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana mengunjungi Meulaboh untuk bertemu berbagai kalangan masyarakat dan memberikan paket bantuan.
Presiden tiba di Bandara Cut Nya Dhien Kabupaten Nagan Raya pada pukul 10.00 WIB dan langsung menuju Kabupaten Aceh Barat.
Di Kampung Nelayan Desa Bubun Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat, Kepala Negara bertemu masyarakat dan membagikan paket bantuan sembako.
Perjalanan dilanjutkan ke Desa Swak Riibe Kecamatan Johan Pahlawan di Kabupaten Aceh Barat. Di Masjid Al Istiqomah yang berada di Desa Swak Riibe, Jokowi dan rombongan juga membagikan bantuan bagi masyarakat.
Â
Selanjutnya Presiden menuju Desa Padang Robe Kecamatan Kuala Pasir Kabupaten Nagan Raya dan bertemu masyarakat di Masjid Nurul Huda sekaligus memberikan bantuan.
Pada pukul 15.45 WIB, Jokowi dan rombongan dijadwalkan kembali ke Banda Aceh dan akan mengikuti malam takbiran di Masjid Baiturrahman Banda Aceh. (Ant/Ali/Yus)
Tradisi Baru Jokowi Saat Rayakan Lebaran
Jokowi menyatakan sebagai kepala negara, semua masyarakat ingin mendapatkan perhatian yang sama
Advertisement