Sukses

Antisipasi Macet, Polda Metro Kanalisasi Massa Takbir Keliling

Kata Tito, polisi yang berjaga juga diminta memperhatikan ketertiban massa yang menggunakan kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mengantisipasi ledakan massa di sejumlah titik wilayah DKI Jakarta, ‎saat perayaan malam takbiran. Antisipasi tersebut dengan membuat kanalisasi massa dari luar, agar tidak mengumpul di Ibukota hingga menyebabkan kemacetan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, kanalisasi tersebut dilakukan agar masyarakat tidak tertuju pada satu titik. Ia juga menempatkan personelnya di sejumlah wilayah perbatasan, antara Jakarta dengan Depok, Tangerang, dan Bekasi, Jawa Barat.

"Kita lakukan kanalisasi. Pemerintah Depok, Tangerang, Bekasi diimbau warganya tak masuk Jakarta. Polisi akan berjaga di daerah perbatasan, ada Kapolres bersama Dirlantas di pintu-pintu perbatasan dari Bekasi, Depok, dan Tangerang,"‎ ujar Tito usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/7/2015).

‎Tito menjelaskan, rute yang akan dilalui takbir keliling sudah diatur sedemikian rupa. Jika hendak masuk ke wilayah Jakarta, mereka akan diputarbalikan ke titik asalnya.

‎"Sehingga mereka yang melakukan takbir keliling akan diputarbalikkan ke wilayah asalnya. Tujuannya agar massa enggak tumpah ke Jakarta. Kita upayakan semaksimal mungkin arus menuju Jakarta dari luar itu berkurang," jelas dia.

‎Kanalisasi, kata Tito, juga dilakukan di wilayah Jakarta. Petugas gabungan yang mengamankan malam takbir ditempatkan di sejumlah titik tertentu, terutama di sekitar jalan protokol.

‎"Di Jakarta kita jaga di jalan protokol, agar massa tidak berhenti di titik tertentu. Supaya tidak terjadi penumpukan. Kita tak ingin Jakarta macet total karena ini (takbir keliling)," ujar Tito.

"Biasanya kan banyak yang pengen kumpul di Monas, kumpul di Bundaran HI, di jembatan Semanggi. ‎Kalau semua menumpuk di situ kan lumpuh jadinya. Makanya kita kanalisasi juga. Kita buat pengalihan lalu lintas," imbuh Tito.

Tindak Tegas Pelanggar Lalu Lintas

Tak hanya itu, kata Tito, polisi yang berjaga juga diminta memperhatikan ketertiban massa yang menggunakan kendaraan. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap mentaati ketertiban dan peraturan lalu lintas.

"Kita akan lakukan peneguran terhadap pelanggar lalu lintas yang tak pakai helm, naik di atas atap bus. Bahkan kami tak segan untuk menilang," tegas Tito.

‎Mantan Kapolda Papua itu juga meminta kepada aparat yang berjaga untuk mencegah pertemuan kelompok-kelompok yang berpotensi terjadi keributan. "Cegah kelompok-kelompok bertemu di satu titik untuk menghindari tawuran."
‎
Aparat tersebut diharapkan dapat menindak masyarakat yang melanggar peraturan dan ketertiban secara tegas. Namun Kapolda menekankan, agar tindakan tersebut tidak membahayakan masyarakat.

"Tunjukkan penampilan yang sopan tapi tegas. Saya minta rekan tidak ada yang gunakan senjata api. Takbir keliling kita amankan, kita arahkan tapi tidak ada tindakan hingga menimbulkan korban jiwa," pungkas Tito. (Rmn/Ali)