Sukses

Begini Suasana WNI Salat Id di Hong Kong, Taiwan, dan Beijing

Para WNI yang berada di 3 negara tersebut menggelar salat Idulfitri di berbagai tempat.

Liputan6.com, Hong Kong - Ribuan warga negara Indonesia (WNI) memadati Taman Victoria, di kawasan Causeway Bay, Hong Kong, untuk melaksanakan salat Idulfitri 1436 Hijriah.

Asosiasi Islam Tiongkok dan Islamic Union of Hong Kong menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada hari ini, Sabtu (18/7/2015).

"Kami telah mendapat izin untuk menggelar salat Idulfitri," kata Konsul Jenderal RI di Hong Kong Chalief Akbar Tjandradiningrat di Hong Kong.

Ia mengemukakan pelaksanaan salat Idulfitri di Taman Victoria diperuntukkan bagi WNI di Hong Kong, termasuk para Buruh Migran Indonesia (BMI).

"Namun, terkadang ada juga muslim dari negara lain yang ikut dalam pelaksanaan salat Idulfitri di Victoria Park. Salat Idulfitri 1436 Hijriah dipimpin KH Athian Ali Muhammad," ujar Chalief Akbar.

Pelaksanaan salat Id di Hong Kong juga digelar di 6 masjid di wilayah tersebut. Jumlah muslim di Hong Kong tercatat 200 ribu orang.

"Sebagian besar muslim di Hong Kong berasal dari Indonesia, Pakistan, dan India," kata seorang petugas Masjid Ammar di kawasan Wan Chai, yang enggan disebut namanya.

Salat Id yang digelar menutup rangkaian kegiatan Ramadan yang telah dilaksanakan KJRI Hong Kong seperti tadarus, kajian tafsir, tarawih berjamaah, serta penyaluran zakat.

Selama Ramadan, KJRI Hong Kong mendatangkan 4 ustad dari Indonesia untuk memberi ceramah yang diselenggarakan KJRI dan kelompok-kelompok majelis taklim BMI.

Para ustadz juga secara bergilir dihadirkan di Makau untuk berceramah sepekan sekali. Usai salat Idulfitri 1436 Hijriah, Konjen RI Hong Kong Chalief Akbar Tjandradiningrat beserta istri menggelar open house, bagi para staf dan masyarakat Indonesia di Hong Kong dan Makau

2 dari 3 halaman

Taiwan

Sekitar 3.000 WNI melaksanakan salat Idulfitri di halaman Taipei Main Station (TMS), Taiwan, Sabtu pagi. Salat dilaksanakan secara bergelombang lantaran banyaknya WNI yang ingin melaksanakannya.

Gelombang pertama digelar pada pukul 06.45 waktu setempat. Disusul gelombang kedua dan ketiga, masing-masing pada pukul 08.15 dan 09.30 waktu setempat.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Arief Fadillah memberikan sambutan atas nama pemerintah Indonesia sebelum salat gelombang ketiga dimulai.

Membeludaknya jemaah salat Idulfitri di pusat keramaian terbesar di Kota Taipei itu disebabkan banyaknya TKI yang baru mendapatkan izin libur kerja dari majikannya.

"Ini di luar dugaan kami karena ada sebagian yang menyelenggarakan salat Id pada Jumat 17 Juli 2015 kemarin," kata Ketua Panitia Penyelenggara Shalat Idul Fitri Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Agus Susanto di Taiwan, Sabtu (18/7/2015).

Berbeda tahun sebelumnya, pelaksanaan salat Idulfitri tahun ini bertindak selaku imam dan khatib dari kalangan PCINU Taiwan. Khatib salat Idulfitri pada tahun sebelumnya didatangkan secara khusus dari Indonesia.

Selain di TMS, para WNI di luar Kota Taipei juga melaksanakan salat Idulfitri pada hari ini. Seperti di Masjid Taichung, Masjid Zhungli, Masjid Kaohsiong, Magong (Penghu County), dan Taitung County.

Jajaran Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Taiwan juga menggelar salat Idulfitri pada Sabtu. "Jajaran pengurus kami sebar di empat tempat di luar Kota Taipei untuk menjadi imam salat Idulfitri," kata Ketua PCI Muhammadiyah Taiwan Adam Jerussalem di Dapinglin.

Sebagian TKI lain seperti di Nanfang'ao (Yilan County), Donggang (Pingtung County), dan Nankang (Taoyuan) menggelar salat Idulfitri pada Jumat 17 Juli 2015.

3 dari 3 halaman

Beijing

Sekitar 200 WNI melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1436 Hijriah di aula Kedutaan Besar RI di Beijing, Sabtu pagi. Imam dan penceramah dalam salat tersebut adalah ustadz Lukman Hakim Badri dari korps Dai Dompet Dhuafa Indonesia.

Dalam ceramahnya, Ustadz Lukman mengatakan segala ibadah dan kebaikan selama Ramadan, hendaknya tidak berhenti sampai perayaan Idulfitri, namun dilaksanakan sepanjang hidup baik dalam interaksi dengan sang Pencipta maupun sesama makhluk Allah SWT.

"Dalam interaksi dengan Yang Maha Esa, Tuhan tidak akan menerima sesuatu yang tidak baik. Begitu pun dalam berhubungan dengan sesama manusia. Manusia juga tidak akan menerima yang tidak baik dari manusia lainnya, sangat manusiawi," kata dia, Sabtu (18/7/2015).

Dia menuturkan, kebaikan kepada sesama manusia terdiri atas hubungan dengan orangtua, saudara, fakir miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, rekan sejawat, sesama/orang yang sedang dalam perjalanan.

Kegiatan salat Id tersebut sekaligus menutup rangkaian kegiatan Ramadhan yang telah dilaksanakan KBRI Beijing seperti tadarus, kajian tafsir, tarawih berjamaah, serta penyaluran zakat.

Berdasarkan keterangan Koordinator Ramadan dan Idulfitri 1436 Hijriah Dandy Iswara, tahun 2015 ini KBRI Beijing menyalurkan tidak kurang dari 2.775 yuan atau sekitar Rp 5.883.000 zakat fitrah, Rp 34.693.800 zakat mal, dan infaq/sadaqoh Rp 10.769,600 yang akan disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Selain di Beijing, salat Idulfitri 1436 Hijriah juga digelar di Konsulat Jenderal RI di Shanghai dan Guangzhou.

Usai salat Id, Duta Besar RI Soegeng Rahardjo beserta Ibu Aslida Rahardjo menggelar open house untuk masyarakat Indonesia di Beijing dan sekitarnya di Wisma Duta. Kegiatan serupa juga digelar Konjen RI di Shanghai Kenssy D Ekaningsih, Konjen RI Guangzhou Ratu Selvy Gayatri. (Ant/Ali/Sss)

Video Terkini