Liputan6.com, Mekah - Aktivitas ibadah haji di Masjidil Haram, Mekah, sudah kembali normal pascamusibah ambruknya crane di atas pintu Babus Salam pada Jumat 11 September 2015. Ribuan jemaah melakukan tawaf dan sai sebagaimana hari-hari sebelumnya.
Jemaah haji Indonesia pun tampak mendominasi seluruh area tawaf dan sai tersebut. "Ini seperti tidak ada kejadian apa-apa. Ibadah biasa saja," kata seorang jemaah asal Jambi, Sularno, yang dikutip Kemenag.go.id, Sabtu (12/9).
Jemaah yang melakukan tawaf sudah membuat lingkaran berputar sampai area paling luar mataf (tempat tawaf) di lantai bawah atau lantai utama. Sebagian jemaah melakukan salat sunah di luar arus utama tawaf.
Advertisement
Di area sai, jemaah bahkan tampak lebih padat. Dua lajur memanjang yang merupakan lintasan sai dari bukit Shafa dan Marwa dipenuhi jemaah berpakaian ihram. Sebagian jemaah menggunakan pakaian biasa yang berwarna dan bercorak tidak putih.
Sebagian jemaah Indonesia bergerombol membuat kelompok-kelompok dan melakukan sai bersama-sama. Di depan pintu masuk utama sai yang menjadi lokasi musibah ambruknya crane, puluhan pekerja dari perusahaan konstruksi Bin Ladin Grup bahu-membahu memperbaiki bagian bangunan yang rusak.
Area tempat korban wafat sudah dibersihkan. Area musibah diberi dinding pembatas berwarna hijau setinggi setengah meter.
Puluhan jemaah mengambil gambar para pekerja yang sedang memperbaiki kerusakan bangunan. Di pintu luar Babus Salam, kendaraan crane yang terjungkir diberi pagar pembatas seng setinggi dua meter. Namun, di bagian dekat tangga masuk Babus Salam, pembatas hanya berupa tali berwarna merah-putih.
Puluhan jemaah tak melewati kesempatan mengabadikan gambar crane yang terjungkir tersebut.
Kepala Daerah Kerja Mekah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi mengenai perkembangan jumlah korban.
"Sampai saat ini masih kita update terus datanya. Mohon sabar karena kita akan mencari kepastian terlebih dahulu agar kabar tidak simpang-siur," tukas Arsyad. (Ali/Sun)