Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kamar di Hotel Sakkab Al Barakah, Aziziah, Mekah, Arab Saudi terbakar pada Kamis 17 September 2015 pukul 00.00 waktu setempat. Hotel tersebut menjadi tempat pemondokan ‎jemaah haji asal Indonesia. Diduga, penghuni kamar lupa mematikan rice cooker ketika berangkat umrah, hingga api menghanguskan seluruh isi kamar 801 Lantai 8 Pemondokan 403 itu.
Komisi VIII DPR yang menjadi mitra kerja Kementerian Agama menilai, kebakaran tersebut bentuk ketidaksengajaan dan bentuk dari ketidaktahuan jemaah atas dampak rice cooker yang ditinggalkan tersebut.
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena hampir 60 persen jemaah haji merupakan kaum lanjut usia (lansia) dan banyak di antara mereka yang belum mengerti tentang cara penggunaan alat modern, seperti rice cooker dan lift.
Agar tidak terulang, Saleh meminta petugas penyelenggara haji bertindak cepat. Di antaranya dengan mengumpulkan pimpinan kloter untuk mengantisipasi masalah tersebut.
"Mulai dari PPIH yang di Mekah untuk mengadakan rapat koordinasi kloter lalu ke karom atau ketua rombongan. Diminta untuk rapat atau bertemu dengan seluruh jemaah, memberi tahu tentang prosedur dalam menanak nasi di pemondokan," kata Saleh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 18 September 2015.
Saleh berharap, pihak penyelenggara dan pemilik hotel sejak awal sudah tak membenarkan adanya aktivitas menanak nasi di dalam kamar. Selain itu, setiap prosedur keamanan juga sudah diingatkan sebelum keberangkatan jemaah haji.
"Ini bukan karena ketidakpatuhan tapi kelalaian orangtua yang harus dituntun, kadang tidak paham gunakan lift, asal tekan belum tentu sampai tempat tujuan. Nah, itulah mengapa penting kepala rombongan untuk memberi pengetahuan sederhana sehingga tidak terjadi lagi," ujar dia.
Meski menyayangkan kejadian tersebut, namun Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini tetap bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Alhamdulillah, tidak ada korban, hanya sekadar ledakan, tidak meluas dan diperbaiki dan sudah kembali normal," tandas Saleh. (Mvi/Rmn)