Liputan6.com, Mekah - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan secara detail upaya penanganan korban tragedi Mina yang terjadi pada Kamis 24 September lalu.
Penjelasan Menag ini untuk menepis kesan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi lamban dalam menangani musibah yang merenggut nyawa lebih dari 700 jemaah dan melukai sekitar 800 orang saat hendak melempar jumrah.
"Sejak hari pertama musibah Mina, PPIH telah bergerak cepat melakukan upaya penanganan masalah. Yakni dengan dibentuknya layanan hotline (+966 543603154) sebagai sarana komunikasi masyarakat untuk mengetahui keberadaan keluarganya di Tanah Suci," ucap Lukman di Kantor Daerah Kerja Mekah, Senin (28/9/2015) waktu setempat.
Selain itu, Menag Lukman langsung turun ke lapangan untuk memastikan tim PPIH bekerja secara optimal dengan mendatangi tempat pemulasaran jenazah di Mu'aishim atau Majma' Ath-Thawary bil Mu'aishim, Mekah.
Bentuk Tim Komunikasi
Menurut Lukman, pemerintah juga membentuk tim komunikasi yang berhubungan dengan pihak terkait. Terutama pemerintah Arab Saudi, muasasah dan kepolisian setempat.
"Tim komunikasi ini penting guna mengupayakan dimudahkannya akses terhadap identifikasi jenazah (korban tragedi Mina) pada kesempatan yang pertama. Maklum, Arab Saudi memiliki budaya dan sistem yang berbeda dengan Indonesia," ujar Lukman.
Menurut Lukman, memang tidak mudah mengakses tempat pemulasaran jenazah karena pihak Arab Saudi saat itu masih berkonsentrasi pada proses evakuasi. Akses bagi tim PPIH baru diperoleh pada Jumat 25 September 2015 pukul 23.00 WAS.
"Itulah kali pertama tim kami bisa mendapatkan akses untuk bisa langsung mengidentifikasi sejumlah jasad jenazah korban. Sejak saat itulah akses terbuka dan secara intensif kami bisa mendapatkan korban yang itu adalah jemaah Indonesia," tutur Lukman.
3 Tahap Identifikasi
Di Mu'aishim, Tim PPIH mengidentifikasi jenazah melalui 3 tahap. Pertama, mencocokkan foto yang dirilis oleh pihak Mu'aishim dengan data Siskohat dan E-Hajj. Hingga malam ketiga, terdapat sekurangnya 1.107 foto yang dirilis.
Dari serangkaian proses itu, lanjut Menag, tim PPIH berhasil mengidentifikasi 45 jenazah dengan rincian 41 jenazah jemaah haji Indonesia dan 4 jenazah mukimin -- warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi.
Lukman menegaskan, pemerintah Indonesia sementara ini fokus pada upaya pencarian jemaah yang belum kembali ke maktabnya dan melanjutkan identifikasi jenazah korban tragedi Mina.
"Setelah ini, barulah kita akan melakukan evaluasi, sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berarti dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ke depan," tandas Lukman. (Ans/Ali)