Liputan6.com, Surabaya - Seorang jemaah haji dari Kloter 21 asal Gresik, Jawa Timur bernama Samsuri, tidak mau turun dari bus saat tiba di asrama haji Sukolilo, Surabaya. Penyebabnya, dia ingin kembali ke Mekah untuk beribadah.
Petugas Panitia Pemberangkatan Haji mencoba merayu Samsuri, namun tidak berhasil. Terpaksa sang istri akhirnya dipanggil untuk membujuk rayu suaminya agar turun dari bus. Tapi, usaha ini lagi-lagi gagal. Jemaah tersebut tetap bertahan duduk di dalam bus.
Tidak punya cara lain, petugas pun terpaksa mengangkat jemaah tersebut secara paksa untuk bergabung dengan jemaah lainnya di asrama haji.
Saat berada di asrama haji bersama jemaah yang lain, Samsuri memberontak untuk kembali ke bus. Untuk meredakan suasana, petugas membopong jemaah tersebut ke ruang poliklinik.
Hal sama juga terjadi. Sampai di poliklinik, jemaah tersebut masih memberontak. Namun, petugas tetap mendiamkannya di poliklinik untuk dirawat agar kondisi kesehatannya stabil.
Tim kesehatan yang mendampinginya, Nur Murtasydha mengatakan, Samsuri mengalami sakit stroke. Ada dugaan sakitnya tersebut mempengaruhi psikisnya.
Â
"Jadi jemaah tersebut memang pasien stroke. Dengan gangguan strokenya, memang bisa mempengaruhi kondisi piskisnya," kata Nur, Rabu 7 Oktober 2015.
Nur menambahkan, Samsuri sudah terlihat gelisah sejak sebelum naik pesawat di Arab Saudi sampai di Indonesia. "Bahkan selama perjalanan dari pesawat sampai ke bus, Samsuri tidak bisa tidur dan gelisah," tandas Nur. (Sun/Mut)
Ingin Kembali ke Mekah, Jemaah Haji Ini Tak Mau Turun dari Bus
Saat berada di asrama haji bersama jemaah yang lain, Samsuri memberontak untuk kembali ke bus.
Advertisement