Sukses

WNI Korban Tragedi Mina Bertambah Jadi 126 Jemaah

Saat ini, jumlah jemaah haji yang dilaporkan belum kembali berkurang menjadi sebanyak 2 orang.

Liputan6.com, Mekah - WNI korban tragedi Mina terus bertambah. Hingga kini, jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 126 orang. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi telah mengidentifikasi 123 jenazah dari WNI. Terdiri dari 118 jenazah jemaah haji Indonesia dan 5 warga negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.

"Hari ini, tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali merilis 3 jenazah yang telah diidentifikasi sehingga totalnya menjadi 126 jenazah," kata Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat di Mekah, Selasa (13/10/2015) waktu Arab Saudi.

Ketiga jenazah tersebut yaitu Siti Asiah Eko Sumarto, kloter BTH 14 nomor paspor B 1306126. Kemudian Abdullah Alwi Umar, kloter BTH 14 nomor paspor B 0524211, dan terakhir Kiagus Feeryzal Gani, kloter JKS 61 nomor paspor B 1211712.

Arsyad menambahkan, satu jemaah haji yang sebelumnya cedera dan dirawat di ruang ICU Rumah Sakit King Fahd Jeddah, dilaporkan telah wafat. Jemaah tersebut atas nama Yusniar Abdul Malik, kloter MES 07, nomor paspor B 1060451.

"Keempat jenazah tersebut sebagian sudah dimakamkan, sebagian lagi masih berada di kamar jenazah di Muaishim," ucap Arsyad.

Sehubungan dengan itu, jumlah jemaah yang saat ini masih dirawat di rumah sakit menjadi 3 orang. Mereka Aam Amalia Rustama, JKG 61, dirawat di RS Al-Nur, Mekah, kemudian Unaeni Abdul Karim Usman, JKG 33, dirawat di RS King Khalid Jeddah, dan terakhir Kusoyimah Asngari Mat Bakir, SOC 22, dirawat di RS King Abdul Aziz, Jeddah.

Dengan demikian, jumlah jemaah haji yang dilaporkan belum kembali berkurang menjadi sebanyak 2 orang. Mereka berasal dari kloter JKS 61.

"Kami akan terus berupaya mencari jemaah haji yang dilaporkan belum kembali dan akan kami kabarkan dalam kesempatan pertama untuk memenuhi kebutuhan informasi, baik keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia," terang Arsyad.

Dia menambahkan, hingga kini tim DVI masih mencari mereka, khususnya jemaah-jemaah yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempunyai identitas. (Ali/Ado)