Sukses

Jelang Ramadan, Korlantas Polri Tinjau 3 Titik Macet di Brebes

Kakorlantas memantau 3 titik di wilayah Tegal dan Brebes yang menjadi biang kemacetan saat memasuki Ramadan dan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Usai memimpin Rapat Koordinasi Lintas Batas Jelang Ramadan dan Lebaran 2016, Kepala Korlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto memantau sejumlah titik macet di wilayah Pantura, Jawa Tengah.

Beberapa di antaranya yaitu 3 titik yang selama ini menjadi biang kemacetan saat memasuki bulan Ramadan. Titik pertama yang di pantau yaitu Pasar Induk Brebes. "Setiap Ramadan dan menjelang Lebaran, pasar ini menjadi pasar tumpah," tutur Agung di depan kawasan Pasar Induk Brebes, Jawa Tengah, Selasa 31 Mei 2016.

Agung pun meninjau kesiapan personel pengamanan di sektor itu. Tampak seorang petugas menjelaskan melalui pengeras suara terkait persiapan awal yang sudah dilakukan.

Titik kedua adalah Simpang 4 Pacific atau Simpang Maya yang berada di Kota Tegal. Perempatan itu merupakan lokasi pertemuan arus mudik jalur utara dan jalur selatan. Kepadatan di ruas jalan itu cukup berdampak terhadap pemudik yang melintasi kawasan Brebes.

 



Petugas lalu lintas menjelaskan, jika terjadi kepadatan di kawasan tersebut, maka akan diberlakukan aturan 3 jalur dari arah Tegal menuju Semarang dan 1 jalur arah sebaliknya.

"Apabila ada arus dari barat ke arah Semarang, mulai dari Kali Gangsa kita berlakukan 3 1. Mengenai barikade kita geser ke sebelah kanan. Dari Kali Gangsa ke Semarang nanti kita tutup (berlakukan)," terang seorang petugas.

"Nanti ditulis bagaimana batasnya, sehingga personel dapat melakukan pengamanan sesuai titik kemacetan. Kan bapak juga tidak di sini terus," timpal Agung.

Titik ketiga adalah Exit Tol Brebes Timur. Agung mengatakan, exit tol itu menjadi titik kemacetan paling parah dibanding 2 titik lainnya. Pasalnya, arus kendaraan dari arah Jakarta, berakhir di exit tol Brebes Timur.

"Nanti semua kendaraan arah tol dari Jakarta masuknya ke Exit Tol Brebes Timur, akan ada penumpukan. Bottle neck juga," lanjut dia.

Untuk mengantisipasi hal itu, Agung menerangkan, akan tetap menggunakan sistem 3 1 jalur. Kendati, dalam penanganan tersebut akan lebih bersifat situasional.

"Ya bikin 3 1 nanti. Rekayasa lalin nantinya tergantung situasi dan kondisi dari arah arus barat," pungkas Agung.

Â