Liputan6.com, Surabaya - Ratusan pelajar se-Jawa dan Bali akan memeriahkan Festival Ramadan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mulai tanggal 8 hingga 27 Juni 2016.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, Festival Ramadan ini digelar agar warga Banyuwangi dan wisatawan dapat lebih mengenal tradisi masyarakat Banyuwangi saat Ramadan, sekaligus meresapi kemuliaan bulan suci ini.
"Festival Ramadan kami gelar juga sebagai rasa syukur atas datangnya bulan yang penuh rahmat ini. Lewat festival ini disuguhkan sejumlah tradisi yang biasa dilakukan umat muslim Banyuwangi selama bulan puasa. Misalnya musik patrol yang biasa digelar warga usai salat taraweh hingga menjelang sahur," tutur Bupati Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (6/6/2016).
Advertisement
Dia mengatakan, patrol merupakan musik etnik khas Banyuwangi yang seluruh instrumennya terbuat dari bambu dengan bentuk gong, kempul, angklung, kendang, dan seruling. Biasanya dimainkan setiap bulan Ramadan, baik untuk ronda maupun membangunkan warga untuk sahur.
Festival patrol ini akan diikuti 24 grup. Mereka akan bermusik sambil parade keliling melewati kampung-kampung di perkotaan.
"Mereka akan start dari lapangan parkir depan Stadion Diponegoro Banyuwangi. Karena semua agenda festival Ramadan ini akan dipusatkan di sini. Kecuali Tartil Alquran yang akan digelar di sekolah dan masjid sepanjang Ramadan," kata Anas.
Bupati Anas juga menjelaskan bahwa Festival Ramadan ini sebagai ajang menampilkan bakat para siswa sekolah. Seperti festival hadrah yang sengaja diperuntukkan bagi siswa SLTA sederajat. Selain diikuti 42 grup asal Banyuwangi, festival ini akan diikuti 15 grup hadrah pelajar se-Jawa dan Bali.
"Setelah April lalu kami menggelar Student Jazz Festival, kini ratusan pelajar dari berbagai kota akan memainkan musik hadrah untuk meramaikan Festival Ramadan Banyuwangi," ucap dia.
Banyuwangi Islamic Expo
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiono menambahkan, Festival Ramadan ini juga dimaksudkan untuk mengisi masa liburan para siswa dengan sejumlah agenda yang bisa memperkaya wawasan mereka tentang agama Islam, seperti Banyuwangi Islamic Expo.
"Banyuwangi Islamic Expo akan menjadi pembuka Festival Ramadan yang dimulai pada 8 Juni nanti. Dalam Islamic Expo nanti akan ada kegiatan bedah buku Islami, peragaan busana muslim, telling story tentang kisah-kisah Islami, dan lomba azan yang dominan diperuntukkan bagi pelajar," kata Sulihtiono.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk membangkitkan semangat membaca buku para pelajar dengan menggandeng komunitas Rumah Literasi Banyuwangi.
"Akan ada juga lomba bercerita kisah Islami pada 14 Juni, pelatihan membaca buku berjejang, lomba azan 16 Juni, juga akan ada antologi dan musikalisasi puisi yang disertai acara nonton bareng pada 18 Juni," ujar Sulihtiono.