Liputan6.com, Cirebon - Pulang kampung, namun belum sempat menukarkan uang baru dengan pecahan kecil? Tenang. Jika Anda mudik melalui Tol Cipali bisa mampir ke tempat penukaran yang disediakan Bank Indonesia.
Kas keliling penukaran uang di Tol Cipali ini akan dibuka pada akhir Juni 2016.
"Kami akan buka di rest area KM 166 Cipali selama dua hari dari 29-30 Juni nanti. Ini bagian dari pelayanan kami," ujar Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Cirebon Abdul Madjid Ikram, pekan lalu.
Advertisement
Menurut dia, keberadaan kas keliling di Cipali tersebut juga guna mengantisipasi pemudik yang belum sempat menukar pecahan rupiah. Kas keliling juga untuk mempermudah pengguna Tol Cipali mendapatkan pecahan rupiah lebih kecil saat mudik Ramadan.
Sementara itu, dalam upaya memberikan pelayanan kepada pemudik, BI menyiapkan dana sebesar Rp 500 juta di Rest Area KM 166 Cipali.
"Persediaan uang juga menyesuaikan karena ini kegiatan pertama kami membuka kas keliling penukaran rupiah di Cipali. Tapi normalnya memang Rp 500 juta," sebut Abdul.
Sementara untuk mengantisipasi kebutuhan uang di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, BI menyiapkan dana Rp 3,3 triliun.
Kepala Unit Pengolahan Uang BI Cirebon, Sutanto mengatakan, berdasarkan estimasi perbankan di wilayah tersebut, kebutuhan uang yang disiapkan ialah Rp 1,8 triliun. Kebutuhan uang tahun ini meningkat dibanding tahun lalu.
"Kami pasti menyiapkan hampir dua kali lipat dari estimasi perbankan. Pada intinya, BI siap berapa pun kebutuhan uang masyarakat saat Ramadan dan Lebaran," ujar Sutanto.
Menurut dia, dari jumlah uang yang disediakan, pecahan Rp 100 ribu masih mendominasi. Sisanya, ada pecahan uang Rp 50 ribu, Rp 5.000 dan Rp 2.000.
Untuk memudahkan masyarakat menukar uang, kas keliling BI ini tidak hanya ada di Cipali. Kas keliling akan bergerak ke beberapa titik selama Ramadan. Lokasi yang akan disinggahi yakni di Alun-Alun Kejaksan, Grage Mall, Grage City Mall serta 7 kali di wilayah 3 (Kuningan, Indramayu dan Majalengka).
"Penukaran uang di bank dan BPR tidak dipungut biaya apapun. Kas keliling sengaja memilih tempat publik agar banyak masyarakat yang tahu," kata Sutanto.