Liputan6.com, Kiruna - Puasa di bulan Ramadan menjadi tantangan unik tersendiri bagi warga muslim di sejumlah bagian di Swedia.
Seperti diketahui, waktu berpuasa adalah sejak matahari terbit hingga terbenamnya sang surya. Namun, bagi sejumlah kota di bagian utara Swedia, seperti Kota Kiruna misalnya, ketika musim panas datang -- seperti yang terjadi sekarang ini, matahari tidak pernah benar-benar terbenam.
Baca Juga
Dikutip dari The Local pada Selasa (14/6/2016), hal itu dapat berpotensi membingungkan umat muslim terkait dengan waktu berbuka puasa.
Advertisement
Untuk membantu mengatasi kebingungan itu, Asosiasi Islam Swedia atau yang dikenal Islamiska Förbundet memberi aturan khusus bagi kaum Muslim.
"Hari ini saya sudah mendapat 8 kali panggilan telepon tentang hal ini. Muslim dari seluruh Swedia menelepon kami," kata Juru bicara Islamiska Förbundet, Mahmoud Khalfi.
Asosiasi tersebut merujuk pada panduan dari Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian, yang membeberkan perincian hal berpuasa bagi kaum Muslim di bagian dunia paling utara.
"Para pakar sudah melihat masalah ini dan sepakat tentang cara mengatasinya. Puasa disesuaikan waktunya dengan hari terakhir subuh dan magrib yang sepantasnya bagi daerah ini. Misalnya, untuk Kiruna, puasa disesuaikan dengan akhir bulan Maret. Kira-kira pada tanggal 20-an di bulan itu."
Bagi kaum Muslim di Kiruna, hal itu berarti waktu mereka berpuasa setara dengan mereka yang berpuasa di Stockholm. Tentu saja ini bukan hal yang gampang.
"Kaum Muslim di Kiruna boleh berpuasa seakan mereka ada di Swedia bagian tengah, sekitar Stockholm atau Örebro," demikian dijelaskan Khalfi.
"Waktunya sama panjangnya, masih sekitar 18 jam. Tapi orang masih bisa bertahan," imbuhnya.