Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi angkutan umum seperti bajaj biasanya dipandang sebelah mata. Namun siapa sangka, seorang pengemudi bajaj berbahan bakar gas (BBG) bernama Muslihudin (49) rupanya mahir berbahasa Inggris dan Arab.
Muslihudin mengatakan, kemahirannya berbahasa Inggris dan Arab ini didapat saat dia belajar 6 tahun di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Selain itu, dia juga merupakan lulusan Diploma 2 (D2) jurusan Bahasa Inggris.
‎Pria tiga orang anak ini mengungkapkan, sebelum menjadi pengemudi bajaj, dirinya pernah menjadi guru SMP di Tegal, Jawa Tengah. Namun saat mengadu nasib ke Jakarta, dia memilih untuk menjadi pengemudi bajaj.
"Saya dulu pernah pernah mengajar selama 12 tahun di SMP di Margasari, Tegal, Jawa Tengah.‎ Kemudian ke Jakarta jadi pengemudi bajaj, sebelumnya pernah jadi supir taksi selama 3 bulan," ujar dia Saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Muslihudin mengatakan, kemampuan menguasai bahasa asing ini memberikan banyak manfaat. Salah satunya yaitu memudahkan saat dirinya berkomunikasi dengan turis asing yang ingin menggunakan bajaj saat berkeliling kota Jakarta.
‎"Dengan bisa Bahasa Inggris, misalnya ada turis asing mau naik bajaj. Kita bisa berkomunikasi masalah tarif, tempat tujuan dan lain-lain. Biasanya akan lebih mudah," kata dia.
Pria asal Tegal ini menyatakan, meski jumlahnya tidak banyak, namun beberapa kali dirinya pernah membawa turis asing dengan bajajnya. Turis asing yang paling sering menggunakan jasa bajaj yaitu asal Australia dan Amerika Serikat.
‎"Biasanya turis-turis di Kota Tua, di Sarinah, itu asal negara dari Australia, Amerika. Ada juga yang belajar di Tanah Abang biasanya orang-orang Afrika. Atau di daerah Mangga Besar (Jakarta Pusat) biasanya orang-orang dari Mesir‎," tandas dia.(Dny/Nrm)
Kisah Sopir Bajaj Jebolan Pesantren yang Mahir 2 Bahasa
Pria tiga orang anak ini mengungkapkan, sebelum menjadi pengemudi bajaj, dirinya adalah guru SMP di Tegal.
Advertisement