Liputan6.com, Jakarta - Harga daging sapi terus melonjak sejak awal Ramadan dan diprediksi berlanjut ke momen Lebaran. Upaya menurunkan harga, pemerintah mengimpor daging sapi beku selama Ramadan. Langkah pemerintah mengimpor daging sapi beku tersebut juga untuk mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong menjelaskan, selain untuk mengontrol harga daging saat Ramadan, impor daging sapi beku untuk mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia menjadi seperti negara maju.
Baca Juga
Dia menerangkan, di beberapa negara maju terdapat kecenderungan mengonsumsi daging beku. Dia percaya, dalam kondisi beku bakteri yang melekat pada daging akan mati.
Advertisement
"Coba ke Jerman, Inggris, Jepang, Singapura. tidak ada yang mengecer daging segar. Pasti semua beku dan dibeli konsumen dan dimasukkan ke kulkas. Kita juga harus maju," kata dia, baru-baru ini.
Dia menuturkan, hal tersebut juga menjadi bagian tugas ‎Kementerian Perdagangan untuk melakukan perlindungan kepada konsumen."Dan itu tugas Kemendag, karena perlindungan konsumen di bawah Kemendag. Ini kan hal baru," tambah dia.
Baca Juga
Tak hanya itu, dia mengatakan pengurusan impor untuk dari sapi segar juga tidak gampang. Dia mengatakan, daging sapi segar lebih cepat busuk dibanding beku.
‎"Padahal untuk mengurus logistiknya setengah mati. Cepat busuk dan tidak bisa distok. Sementara daging beku bisa distok dan ditumpuk berbulan-bulan. Sehingga kalau ada lonjakan, ada amunisi," tutup dia.
Sebelumnya pada 15 Juni 2016, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, daging jenis ini justru lebih terjamin keamanannya. Sebab, daging tersebut sudah melawati proses pendinginan pada suhu tertentu, sehingga mampu membunuh bakteri di dalamnya.
"Sebenarnya, daging beku itu sehat karena enggak ada lagi bakteri. Karena sudah dibekukan, kan. Tapi ada juga (masyarakat) yang maunya fresh, daging segar," ujar dia di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Selain itu, harga daging beku ini juga bisa jauh lebih murah ketimbang dengan daging segar. Pasalnya ketika masuk ke Indonesia, daging tersebut bisa langsung dijual dan tidak perlu melewati proses penggemukan di peternakan seperti ketika mengimpor sapi bakalan.
"Daging beku kan lebih murah. Harganya sekitar Rp 70 ribu per kg dan ini sangat membantu masyarakat," kata dia.
Amran juga memastikan p‎emerintah akan terus melakukan upaya untuk menurunkan harga daging sapi di pasar. Salah satu caranya adalah dengan membuka keran impor daging beku.‎ Saat ini pemerintah telah melibatkan empat-lima importir untuk melakukan importasi.