Liputan6.com, Jakarta Kurang asupan cairan saat puasa Ramadan bisa berujung pada dehidrasi ringan yang ditandai dengan bibir kering. Hal ini mungkin terjadi karena kesempatan untuk minum hanya dibatasi saat sore menjelang malam hingga dini hari.
Meski dianggap wajar, dehidrasi saat puasa perlu diperhatikan. Demikian yang tertulis dalam buku Air Bagi Kesehatan edisi kedua yang disusun oleh empat pakar gizi, DR dr Budi Iman Santoso, Sp.OG (K), Prof DR Ir Hardinsyah, MS, DR dr Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH, dan Dr Sudung O. Pardede, Sp. A(K).
Baca Juga
Menurut keempat pakar gizi tersebut, jumlah air minum yang diperlukan untuk hidup sehat dan aktif setiap hari tergantung ukuran tubuh, tahap pertumbuhan (usia), jenis kegiatan, dan suhu lingkungan.
Advertisement
"Seorang dewasa dengan aktivitas sedang misalnya, membutuhkan sekitar tujuh hingga delapan gelas air sehari. Walaupun belum ada penelitian tentang pengaturan minum saat puasa, tapi dianjurkan minum dua gelas air putih saat buka puasa, satu gelas saat makan malam, dan satu hingga dua gelas setelah makan malam, dua gelas menjelang tidur dan dua gelas di kala sahur," tulis mereka.
Mereka pun menyarankan untuk mengurangi minum kopi dan teh saat bulan puasa karena bisa meningkatkan keinginan berkemih dan menimbulkan gejala dehidrasi seperti bibir kering. Bila Anda terpaksa bekerja di bawah matahari atau beraktivitas di luar ruangan, dianjurkan untuk minum dua hingga tiga gelas tambahan pada malam hari.