Liputan6.com, Jakarta Sopir bus di terminal Arjosari Malang, Jawa Timur harus menjalani tes urine. Tidak itu saja, bus yang mereka kemudikan juga diperiksa kelayakannya sebelum digunakan sebagai Angkutan Lebaran 2016.
Astri Widiani, Ketua Tim Pengecekan Terminal Arjosari dari Kementerian Perhubungan mengatakan, para sopir menjalani serangkaian pemeriksaan mulai tes urine, kelengkapan surat dan kondisi bus.
"Pemeriksaan lengkap baik kesehatan sopir dan kondisi bus. Kalau kelengkapan dokumen dan kondisi bus, sanksinya tilang," ujar Astri di Malang, Jumat (17/6/2016).
Advertisement
Pemeriksaan di Terminal Arjosari ini sudah memasuki hari ketiga. Selama tiga hari terakhir sudah 56 sopir dan bus yang diperiksa. Hasilnya, untuk tes urine semua dinyatakan negatif atau tak terbukti mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Sedangkan pada pemeriksaan kendaraan, ada sembilan sopir yang ditilang dengan pelanggaran berbeda. Mulai dari pelanggaran trayek, fisik kendaraan yang tak memenuhi syarat lantaran kaca pecah hingga roda tipis. Sopir ditilang dan diminta segera membenahi bus yang dikemudikannya.
"Tapi sepertinya masih banyak sopir yang tak masuk ke dalam terminal. Mungkin menghindari pemeriksaan ini," kata Astri.
Pemeriksaan ini ditujukan pada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota dan antarprovinsi (AKAP). Di Terminal Arjosari, ada 150 trayek yang melayani para penumpang.
Raymon Matondang, Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Malang mengatakan, banyak sopir yang tiba di terminal malam hari, karena itu saat pemeriksaan urine dan dokumen pada siang sampai sore masih sepi.
"Kalau malam ramai, tapi pemeriksaan kan tidak bisa dilakukan malam hari," ucap Raymond.
Ia menambahkan, banyak petugas Dishub yang disiagakan di titik tertentu di luar terminal. Mereka akan menertibkan bus yang kedapatan tak mau masuk ke dalam terminal dan memilih berhenti di luar.
"Tapi tak mungkin berhenti di luar, kalau ada ya pasti kami sanksi. Ini semua demi angkutan Lebaran tetap aman," kata Raymond.