Liputan6.com, Banda Aceh - Aceh terkenal dengan berbagai olahan kuliner yang memiliki cita rasa yang khas. Seperti halnya mi Aceh. Namun selain mi Aceh, ada kuliner olahan mi lainnya yang diolah ala spageti, namanya mi caluk.
Mi caluk merupakan salah satu menu favorit untuk berbuka puasa bagi kalangan masyarakat Aceh. Banyak yang berjualan makanan ini saat Ramadan. Contohnya Nurjannah.
"Saya cuma jualan bulan puasa saja, karena sudah ada pelanggan tetap, hari biasanya cuma jualan kue biasa," ujar Nurjannah, Minggu 19 Juni 2016.
Nurjannah telah berjualan mi caluk kurang lebih selama 10 tahun. Dia juga mempertahankan resep masakan secara turun temurun, hingga memiliki cita rasa khas. Para pelanggannya juga sudah hafal akan rasa mi tersebut.
"Bumbu minya biasa rempah-rempah, cabe, kunyit, bawang merang, bawang putih, daun salam, daun bawang, itu semua digiling terus digoreng sama mi nya," kata dia.
Sementara untuk saos kacangnya, bumbunya hampir sama hanya ditambahkan tumbukan kacang halus. "Yang suka pedas tinggal tambahin cabe kecil giling."
Saat Ramadan, di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar sangat mudah menemukan pedagang mi caluk. Rata-rata pedagangnya merupakan perempuan lanjut usia.
Dia mengatakan, dinamakan mi caluk karena pada zaman dahulu, para pedagang mengambil mi dengan menggunakan tangan langsung, lalu dibungkus dengan daun pisang. Begitu juga dengan cara memakannya.
"Yang beli begitunya, habis beli buka bungkusnya langsung makan pakek tangan, nggak pakai sendok," tutur dia.
Caluk dalam bahasa Aceh berarti memasukkan tangan kosong ke dalam wadah makanan saat mengambilnya. Anda tertarik mencobanya... Datanglah ke Aceh dan mencoba sensasi spageti ala Aceh dengan taburan bumbu kacang, bawang goreng, dan kerupuk di atasnya.
Advertisement