Sukses

Pakai Mobil Matik untuk Mudik, Jangan Lupa Lakukan Ini

Dari sekian banyak pemudik itu, tentu banyak pengguna mobil bertransmisi otomatis.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagaimana tahun-tahun terdahulu, mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan dipadati mobil pribadi. Dari sekian banyak pemudik itu, tentu banyak pengguna mobil bertransmisi otomatis.

Ada beberapa hal khusus yang harus diperhatikan pengguna mobil matik, dibanding pengguna kendaraan lain. Hal ini berkaitan dengan kinerja kendaraan tersebut, apalagi rute yang harus dilalui relatif sulit.

Hermas Efendi Prabowo, teknisi ahli transmisi mobil matik sekaligus pengelola worner AUTOMATIC yang ada di Bintaro, Tangerang Selatan, membeberkan setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Tips ini bisa Anda lakukan sebelum mudik. Anda bisa mengecek semuanya di minggu ketiga seperti sekarang, dan membeli apa yang perlu. Untuk diingat, semakin dekat waktu Lebaran, kemungkinan akan semakin sulit mencari sparepart yang dibutuhkan.

Apa saja tips-tips tersebut? Berikut ulasannya:

Periksa tekanan ban

Ban harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pabrikan. Menurut Hermas, tekanan ban yang kurang dapat mengganggu laju mobil, serta menambah berat beban kerja transmisi kendaraan tersebut.

"Kerja lebih keras transmisi matik dalam perjalanan mudik Lebaran akan sangat berisiko bagi daya tahan transmisi matik dan mobil matik Anda. Juga berisiko bagi keselamatan jiwa," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Next

Periksa volume oli matik

Sama dengan poin pertama, sesuaikan oli dengan standar. Volume oli matik yang kurang dari spesifikasi bisa mengakibatkan masalah, begitu pula jika berlebih. Kinerja transmisi matik akan terganggu, laju mobil tidak akan normal.

Jika belum tahu tahu cara memeriksanya, periksakan ke bengkel khusus matik atau ke bengkel resmi. Tentu yang mesti diperiksa juga kondisi oli mesin.

Periksa transmisi matik dan mesin dari kebocoran

Hermas mengatakan, pada dasarnya kebocoran oli matik bisa dideteksi dengan mudah. Yaitu adanya oli yang berwarna merah gelap, merah cerah, atau merah kekuningan.

Kebocoran oli sendiri di antaranya berasal dari seal pompa oli, seal transmisi yang terhubung dengan as roda, seal sensor-sensor, selang pendingin oli transmisi, celah gasket antar blok transmisi, bak penampung oli atau baut penguras oli.

Pastikan selang pendingin oli masih bagus

Kemudian, pastikan pula selang pendingin oli transmisi masih bagus, tidak getas, dan masih terikat kuat. Pasalnya, banyak kasus di mana karena suhu yang tinggi, selang pendingin ini justru pecah.

Kebocoran pada komponen ini dapat dipastikan akan merusak transmisi mobil. Mobil berusia di atas lima tahun pun biasanya selang pendinginnya telah getas dengan sendirinya karena faktor usia.

3 dari 3 halaman

Next

Apakah kinerja mesin masih baik?

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada komponen ini adalah sistem pendingin. Pastikan tidak ada kebocoran, retak, karat, atau getas. Jika tidak, jangan ragu untuk menggantinya di tempat yang tepat.

Hermas juga mengingatkan agar campuran bahan bakar jangan terlalu kurus atau lean. Pasalnya, campuran seperti ini membuat mesin mudah panas.

Periksa tegangan aki

Memeriksa tegangan aki sebaiknya di pagi hari. Bila tegangan minimum 12,6 Volt saat pagi hari sebelum mesin dinyalakan, daya simpan aki masih bagus. Jika kurang dari itu, maka sebaiknya segera diganti.

Hal ini sangat penting, sebab mobil matik sekarang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) dan TCU (Transmission Control Unit). Aki yang lemah dapat mengganggu kinerja kendaraan secara keseluruhan.

Lihat jarak tempuh

Apakah jarak tempuh mobil sudah di atas 50 ribu km dan Anda belum mengganti oli matik? Jika ya, maka segeralah ganti untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kualitas oli yang buruk dapat mengganti kinerja mobil matik. Lebih parahnya, hal ini bisa memperpendek usia pakai transmisi.