Liputan6.com, Jakarta Dua pekan jelang Lebaran, para pemudik masih belum memanfaatkan moda transportasi darat. Di beberapa pool bus angkutan kota antarprovinsi di Kota Bengkulu, penumpang masih terlihat sepi dan hanya melakukan aktivitas naik dan turun penumpang serta barang seperti hari biasa.
William Suliawan, pemilik PO Putra Rafflesia Bengkulu mengatakan, kondisi saat ini sangat jauh menurun jika dibandingkan hari yang sama pada 2015 lalu. Penurunan angka penumpang bahkan mencapai lebih dari 30 persen.
"Harga tiket pesawat yang relatif murah menjadi penyebab pemudik mulai meninggalkan moda transportasi darat," ujar William di Bengkulu, Kamis (23/6/2016)
Advertisement
Untuk menutupi beban biaya operasional, pihaknya terpaksa memperbanyak angkutan barang ke kota tujuan bus seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Jambi, Padang dan Pekanbaru.
Lonjakan penumpang kata dia baru akan terjadi pada H-3 Lebaran. Saat ini untuk tiket bus dari Pulau Jawa tujuan Bengkulu sudah dipesan lebih 90 persen dari jumlah kursi yang disediakan. Jika angka ini terus bertambah, pihak perusahaan akan mengambil langkah untuk menambah armada.
"Untuk tanggal 2 hingga 5 Juli, seluruh kursi hampir terjual habis, tetapi hanya tujuan ke Bengkulu, dan biasanya akan berlaku sama untuk armada arus balik ke Pulau Jawa pasca-Lebaran," lanjut William.
Salah seorang penumpang tujuan Solo, Siti Fatonah mengatakan, dirinya tetap setia menggunakan moda transportasi darat untuk mudik Lebaran karena ongkos masih termasuk murah dan bisa mengangkut banyak barang.
"Untuk pulang ke Solo jika naik pesawat, saya harus transit dulu di Jakarta, biaya jauh lebih mahal, saya juga membawa banyak barang kebutuhan Lebaran, naik bus jauh lebih nyaman," kata Siti seraya mengatakan dirinya juga takut naik pesawat terbang.