Sukses

Karamah: Belajar Hidup Bergotong-Royong dari Lebah

Dalam satu koloni, lebah biasanya terdiri dari tiga kelompok yang memiliki peran masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti tidak ada yang sia-sia. Di antara ciptaan sang khalik, yang istimewa adalah lebah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (25/6/2016), jenis serangga bernama Latin Anthopila ini bisa ditemukan di hampir semua benua, kecuali Antartika. Biasanya mereka hidup berkelompok alias koloni.

Dalam satu koloni, lebah biasanya terdiri dari tiga kelompok yang memiliki peran masing-masing. Pertama si ratu lebah, yang tugasnya bertelur sepanjang hidupnya. Dalam Satu hari, sang ratu bisa menghasilkan 2.00 butir telur.

Kedua si lebah betina. Dalam satu koloni, jumlahnya bisa mencapai ribuah ekor dan bertugas mengumpulkan nektar atau serbuk sari bunga yang akan diubah menjadi madu.

Ketiga si lebah jantan. Tugasnya mengawini si ratu lebah untuk membentuk koloni. Jumlah lebah jantan biasanya hanya ratusan dalam satu koloni.

Ada termaktub dalam firman Allah, rasul mengisyaratkan manusia untuk meniru sifat positif lebah.

"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.."

Apa saja hal positif yang patut ditiru manusia yaitu hidup bergotong-royong, saling membantu, tidak merusak, dan tidak melukai kecuali di ganggu.

Dalam hal bergotong-royong, lebah mengumpulkan makanan hingga membuatnya jadi madu. Untuk jenis lebah pekerja, ia akan membantu bayi lebah yang baru saja menetas dengan mengigit permukaan telurnya.

Lebah hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih. Hal ini sesuai dengan anjuran Allah SWT dalam Alquran agar manusia memilih rejeki yang baik.

Sifat lain yang patut ditiru oleh serangga ini adalah tidak melukai kecuali diganggu. 

Â