Sukses

Musholla di Stadion Klub Raksasa Mulai Menjamur

Populasi muslim yang meningkat di Inggris membuat klub-klub Liga Primer memberikan kemudahan fans beragama Islam beribadah.

Liputan6.com, Manchester - Populasi muslim yang meningkat di Inggris membuat klub-klub Liga Primer memberikan kemudahan fans beragama Islam beribadah. Manchester City dan Newcastle United menjadi pelopor pembangunan musholla di dalam stadion.

Pengelola Stadion Etihad markas Manchester City membuat musholla. Ide ini muncul setelah kepemilikan City pindah ke tangan Sheikh Mansour, milyuner asal Timur Tengah. Selain mengubah status medioker menjadi tim papan atas.

Mushola tersebut ditujukan bukan hanya untuk pendukung, tetapi juga pemain. The Citizens sendiri sempat memiliki pemain muslim seperti Samir Nasri, Edin Dzeko, dan dua bersaudara Yaya dan Kolo Toure. Mereka menjadi pemain kunci dalam tim.

 

Baca Juga

  • Hajar Spanyol, Italia Tantang Jerman di Perempat Final
  • Juventus Kontrak Dani Alves Dua Musim
  • Susunan Pemain Inggris Vs Islandia: Sterling Starter

 

Langkah City ternyata diikuti klub Newcastle United. Klub asal Inggris Utara ini juga membangun musholla di Stadion Saint James Park. Mantan pelatih Newcastle, Alan Pardew mendukung pembangunan mushola di stadion. Menurut Pardew, sisi religius pemain berbanding lurus dengan prestasi di lapangan. Pardew mendukung penuh langkah klub 

"Saya pikir ini penting untuk memperhatikan latar belakang dan agama pemain. Hal ini yang kami perhatikan. Agama memainkan peranan penting untuk beberapa pemain kami," kata alan Pardew.

Newcastle sendiri sempat memiliki pemain muslim seperti Papiss Demba Cisse, Cheick Tiote, Hatem Ben Arfa, Massadio Haidara, Mapou Yanga-Mbiwa, Moussa Sissoko, dan Mehdi Abeid. Mereka tidak perlu keluar dari stadion mencari tempat beribadah. Pardewa sendiri merasa, shalat berjamaah antar pemain muslim membuat mereka kompak di lapangan.

St James Park markas Newcastle United

"Di antara para pemain lain, Demba Ba paling taat. Secara rutin dia akan sholat sebelum laga-laga penting dan kemudian diikuti rekan-rekannya. Itu membangun ikatan di antara mereka,"sambung Pardew.

Langkah serupa juga diikuti oleh klub asal Jerman, Bayern Munich. Grafik muslim yang meningkat pesat di Jerman membuat  klub mendirikan musholla untuk para suporter beragama Islam. Ide mendirikan musholla datang dari pemain muslim Bayern, Franck Ribery. Dia awalnya meminta ruangan kecil untuk beribadah sebelum pertandingan.

Allianz Arena

Namun, pihak klub ternyata sanggup memberikan ruang yang lebih besar untuk pemain muslim beribadah. Ribery bersama pemain muslim Bayern ketika itu, Xhedran Shaqiri dan Emre Can bersedia patungan mendanai pembangunan masjid sebesar 15%, sedangkan 85% mengalir dari kantong klub.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

Â