Sukses

Karamah: Kuah Beulangong, Menu Hidangan Buka Puasa Warga Aceh

Kuah beulangong adalah menu wajib buka puasa di Aceh Besar dan Banda Aceh. Bahan dasarnya daging sapi atau kambing.

Liputan6.com, Aceh - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia kaya dengan beragam tradisi islam terutama di bulan Ramadan. Salah satunya tradisi membuat kuah kare daging sapi atau kambing yang dimasak dalam kuali besar alias belanga atau disebut juga dengan beulangong.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, sejak pagi puluhan kuali besar disiapkan di lapangan desa di Gampong Landom, Banda Aceh. Mereka bersiap membuat kuah beulangong. 

Kuah beulangong adalah menu wajib buka puasa di Aceh Besar dan Banda Aceh. Bahan dasarnya daging sapi atau kambing. Satu kuali besar bisa menampung 15 hingga 20 kilogram daging. Tambahkan kelapa serta garam dan bumbu rempah khas tanah rencong. Agar rasa kuah semakin nikmat masukan nangka dan pisang muda.

Butuh waktu selama dua jam untuk mengolah kuah belangong hingga siap disantap. Sekali memasak kuah ini, seperti pada saat maulid atau buka puasa bersama dibutuhkan seekor sapi dan satu ekor kambing agar persediaan mencukupi untuk seluruh warga. 

Semangat berbagi dan silaturahmi di bulan suci juga terlihat di Yogyakarta. Di Masjid Jogokaryan Mantrijeron tepatnya. Jika masjid lain hanya menyiapkan makanan kecil alias takjil untuk berbuka, masjid ini justru menyiapkan menu spesial nasi lengkap dengan lauk.

Sudah 12 tahun terakhir setiap Ramadan pengurus masjid yang dibantu ibu-ibu sekitar menyiapkan ribuan piring nasi. Jumlahnya fantastis mencapai 1.200 hingga 1.500 piring nasi dalam sehari. Itulah yang membuat masjid ini tidak pernah sepi selama bulan suci.

Detik-detik menjelang magrib pun tiba. Satu per satu sajian istimewa ini dihantarkan ke jemaah.

Kebahagian jemaah saat menyantap makanan yang disajikan menjadi penghilang lelah para ibu yang sejak siang berlomba mencari pahala. Seperti yang pernah disampaikan Rasulullah dalam salah satu hadistnya:

"barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka kepada yang puasa, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang puasa tanpa mengurangi pahala orang yang puasa itu sedikit pun." (hr. tirmidzi )

Tak sekedar menjaga tradisi nenek moyang, ternyata ada makna di balik memasak kuah beulangong dan menyiapkan ribuan piring nasi. Selain berbagi dengan sesama, memasak kuah beulangong juga bisa menjaga silaturahmi antar warga.

 

 

Â