Liputan6.com, Jakarta - Mengawal momentum arus mudik Lebaran 2016, warga di sekitar pintu Gerbang Tol Palimanan tak mau ketinggalan mencari rezeki.
Rata-rata warga mencari rezeki dengan berjualan kopi dan mie instan di pinggir jalan, 500 meter setelah keluar pintu Tol Palimanan arah ke Jawa.
Sebuah bangunan terbuat dari rakitan bambu berukuran sekitar 4x120 terlihat sangat menyolok. Bangunan itu ditutupi kain spanduk yang dibagi menjadi empat ruangan.
Bangunan tersebut rupanya adalah toilet dadakan yang dibangun seorang warga Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, bernama Mujahidin.
Toilet dadakan itu dibuat sejak dua hari lalu. "Airnya lancar mas tidak akan bau, karena aliran air dari toilet ini langsung mengalir ke kali besar Winaon. Saya juga selalu memantau kebersihan toilet," ujar Mujahidin yang sudah dua malam menginap di sepanjang jalan ini, Sabtu 2 Juli 2016.
Dia mengatakan, toilet yang dibangun tersebut masih di luar area tol Palimanan. Tepatnya dipinggir sawah miliknya sendiri.
Sementara aliran air yang tersedia di toilet dadakan tersebut didapat dari Sungai Kaliwadas, Desa Kempek Kecamatan Gempol Cirebon. "Air dari sungai ini umumnya digunakan untuk mengaliri sawah pertanian," tutur dia.
Pantauan Liputan6.com, toilet dadakan itu ramai dikunjungi pemudik. Mereka tidak hanya buang air di tempat yang bukan rest area tersebut, tapi juga istirahat sejenak untuk menikmati kopi menghilangkan kantuk. "Harga untuk saktu kali masuk toilet Rp 2000, tapi seikhlasnya juga tidak apa-apa, bahkan ngga bayar ga pa-pa," sambung dia.
Keberadaan toilet buatan warga tersebut dianggap menguntungkan pemudik. Sebab, setelah keluar Gerbang Tol Palimanan arah ke Jawa banyak pemudik beristirahat.
Salah seorang pemudik, Supanto mengaku keberadaan toilet dadakan ini cukup membantu para pemudik. Terlebih, setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. "Saya berangkat dari Jakarta jam 8 malam, baru keluar tol palimanan jam 7 pagi. Lumayan capek dan menghilangkan lelah mas," tutu dia.