Liputan6.com, Jakarta Pakar Keuangan Safir Senduk menilai makin lama, bulan Ramadan terasa makin cepat. Ini karena tahun Islam kan jumlah harinya lebih sedikit dibanding Tahun Masehi.
"Jelas saja bulan Ramadan makin maju kalau dihitung di Tahun Masehi. Kalau sekitar 3 tahun lalu bulan puasa mulai di bulan Agustus, kemudian pada tahun berikutnya mulai di bulan Juli, kemudian dimulai di bulan Juni pada tahun berikutnya, dan pada tahun 2017 ini, bulan puasa mulai di Mei," tutur Safir
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, ada dua kebiasaan yang berubah saat bulan puasa, yakni kebiasaan makan dan kebiasaan kerja.
"Kalau yang tadinya orang biasa makan tiga kali, yaitu saat sarapan, makan siang dan makan malam, maka saat bulan puasa, orang tetap makan tiga kali, tapi waktunya berubah: makan sahur saat sebelum subuh tiba, buka puasa saat matahari tenggelam, dan makan malam," dia menambahkan.
Beberapa bahkan ada yang malah menggabungkan buka puasa dan makan malam sekaligus. Kebiasaan kedua yang berubah adalah waktu mulai kerja dan selesai kerja.
"Kalau biasanya orang mulai kerja sekitar jam 8 pagi dan berakhir pada jam 5 sore, saat bulan puasa, jam kerja mungkin dimajukan ke jam 7 pagi dan berakhir pada jam 4 sore atau kadang sebelumnya," dia menjelaskan.
Nah, kebiasaan makan yang berubah dan jam kerja yang dimajukan jadi lebih cepat ini mau tidak mau akan berpengaruh pada kebiasaan mengeluarkan uang.
Itulah kenapa, penting sekali untuk Anda tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengelola keuangan di bulan puasa ini. Untuk itu, hanya ada dua hal yang harus Anda lakukan kalau Anda ingin bisa mengelola keuangan Anda dengan baik saat bulan puasa.