Sukses

Indahnya Berbuka Puasa di Kereta Jabodetabek

Kala beduk magrib tiba, para penumpang langsung mengeluarkan takjilan dan minuman untuk membatalkan buka puasa.

Liputan6.com, Jakarta - Momen Ramadan biasanya digunakan untuk berbuka puasa bersama dengan orang-orang terdekat. Namun, buka puasa juga bisa menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat meski sebelumnya tidak saling mengenal.

Seperti di rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Meski berjubel, para penumpang tetap berbuka puasa dengan nikmat bersama penumpang lain.

Sebelum naik kereta tujuan masing-masing, warga biasanya membeli makanan ringan atau takjil untuk membatalkan puasanya di perjalanan.

Kala magrib tiba, para penumpang langsung mengeluarkan takjil dan minuman untuk membatalkan buka puasa. Biasanya mereka saling berbagi dengan penumpang lainnya.

"Iya langsung spontanitas gitu, langsung pada nawar-nawarin makanan ataupun minuman sama orang sekitarnya," ucap Kurnia, penumpang asal Depok kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa 28 Mei 2017.

Beberapa dari mereka juga ada yang saling bertukar makanan yang dibawa. Sehingga, momen ini menjadi ajang silahturahmi sesama pengguna ular besi tersebut.

"Kalau saling berbagi itu berasa ada temennya, enggak sendirian buka puasanya. Saling ingetin kalau sudah azan, bisa saling kenal, berbaginya berasa banget," tutur perempuan bernama lengkap Kurnia Fakhrini itu.

Hal yang sama juga dirasakan Kurniawati, penumpang asal Buaran, Jakarta Timur. Sebagai pengguna KRL selama tiga tahun terakhir ini, berbuka puasa saat Ramadan dapat menjadi ajang silahturahmi sesama pengguna kereta.

"Jadi saling mengenal, makin banyak teman juga. Meskipun cuma cemilan setidaknya kalau bareng-bareng meskipun bukan keluarga, enak aja," kata dia.

Kurniawati menuturkan gorengan menjadi makanan favorit yang biasa disantap saat berbuka puasa di KRL. Sebab, makanan yang mudah didapatkan ini dapat dinikmati beramai-ramai.

"Soalnya lebih praktis, kalau mau berbagi sama yang lain juga lebih gampang. Meskipun penuh padat tapi kalau udah menjelang magrib jadi ramai," Kurniawati memungkasi.

Â