Liputan6SCTV, Bukittinggi - Tak ada habisnya bercerita tentang Bukittingi, mulai dari keindahan alam yang menawan, hingga perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di zaman penjajahan Belanda. Satu yang tak pernah hilang dari Bukittinggi ialah cerminan kota Islam yang sejuk dan damai.
Di sinilah tokoh-tokoh hebat nasional lahir. Sastrawan yang juga pahlawan nasional, Buya Hamka, pejuang kemerdekaan, H.R. Rasuna Said, pahlawan nasional Muhammad Natsir, hingga Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Mohammad Hatta atau yang lebih akrab disapa, Bung Hatta.
Bung Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902, Hatta dikenal sebagai sosok yang religius. Ia dibesarkan dalam keluarga cendekiawan muslim.
Advertisement
Jalan Soekarno Hatta Nomor 37 Bukittinggi, Sumatera Barat, adalah rumah yang ditempati oleh Bung Hatta sejak lahir hingga remaja. Di usia lima tahun, Bung Hatta sering mengaji di surau yang tak jauh dari rumahnya. Hal ini terus berlanjut hingga dewasa.
Dalam tradisi Minang, saat akil balig, anak laki-laki tidak tidur satu rumah dengan keluarga, melainkan tidur di sebuah kamar di luar rumah. Kamar itu biasa disebut dengan kamar bujang. Kamar yang cukup luas ini menjadi saksi bisu Bung Hatta selama belajar ilmu pengetahuan dan agama.
Dalam memilih dan menjalankan keputusannya, Bung Hatta selalu berpedoman pada ajaran agama Islam. Tak lupa juga dengan menjunjung budaya Minang, yang santun dan ramah.
Dari Bung Hatta, tercerminlah Islam moderat, Islam yang cerdas, Islam yang damai.