Liputan6.com, Wellington - Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya didaulat jadi pembicara utama dalam grand iftar Ramadan di Wellington. Acara buka puasa bersama di Negeri Kiwi itu diselenggarakan oleh lembaga Al-Aameen Trust.
Grand iftar ini dihadiri kurang lebih 200 umat Islam yang berada di Selandia Baru. Termasuk perwakilan misi asing, pejabat pemerintah, serta kepolisian setempat.
Mendapat kesempatan jadi pembicara utama, Tantowi memakai waktu tersebut untuk berbicara mengenai "kebesaran Islam" di Tanah Air.
Advertisement
"Islam sebagai agama mayoritas berjalan selaras dengan demokrasi di Indonesia. Berbekal jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan sejarah panjang Islam di Nusantara," sebut Tantowi dalam keterangan pers KBRI Wellington yang dikutip Liputan6.com, Senin (5/6/2017).
Baca Juga
Melihat fakta tersebut, Tantowi yakin RI bisa jadi contoh bagi dunia, terutama dalam hal menciptakan toleransi serta perdamaian.
"Kebersamaan dan persatuan adalah berkah dari bulan Ramadan," tambah dia.
Di hadapan para peserta grand iftar, pria yang baru memulai tugas pada April lalu ini menjelaskan soal kekhasan Ramadan di Indonesia. Ia mencontohkan saat bulan suci, biasanya ada pengurangan jam kerja dan jam sekolah agar dapat berbuka puasa di rumah.
"(Selain itu) di bulan Ramadan acara televisi dipenuhi program religi dan ada pemberian THR bagi karyawan," sebut Tantowi.
Tantowi juga menyampaikan bahwa keenam agama di Indonesia mendapatkan hak yang sama dalam hal kebebasan beribadah dan merayakan hari besar keagamaannya. Setiap hari besar keagamaan ditetapkan oleh pemerintah sebagai libur nasional.
"Ini dalam rangka memberikan waktu kepada penganut agama tersebut untuk melaksanakan perayaan, ritual keagamaannya," ujar Tantowi.