Sukses

Kampung Dolly Disulap Jadi Tempat Main Futsal Ramadan

Kampung Dolly sudah berubah total sejak dirobohkan Pemkot Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya- Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya, Komunitas Bicara, serta didukung masyarakat Putat Jaya berhasil menyulap Kampung Dolly, yang dulunya terkenal dengan hal negatif, kini menjadi tempat ajang kompetisi futsal selama bulan Ramadan. Turnamen dikhususkan untuk anak-anak antar-RT se-Putat Jaya di Kecamatan Sawahan.

Kompetisi rangkaian kegiatan "Dolly Saiki Fest 2017" itu dibuka Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal, ditandai dengan tendangan pertama ke arah gawang.

"Kita semua patut bangga kepada kegigihan Ibu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) yang berjuang keras untuk menyelamatkan generasi muda di lingkungan eks lokalisasi ini," kata M Iqbal.

Dia berharap anak-anak di eks lokalisasi yang sekarang sudah terbebas dari "polusi" bisa menuai prestasi di olahraga, baik lokal hingga level internasional. Momentum ramadan menjadi salah satu momen yang pas untuk memopulerkan olahraga di Kampung Dolly.
"Siapa tahu nanti lahir Ronaldo Ronaldo dari Kelurahan Putat Jaya, siapa tahu ya siapa tahu. Dan kita tidak ada yang tahu jika nantinya juga lahir kapolrestabes dan wali kota hingga pemimpin nasional dari sini," katanya.

Dia mengatakan, turnamen futsal di Kampung Dolly sekaligus sebagai ajang promosi kalau lingkungan yang dulunya dikenal negatif kini sudah berubah.

"Dolly sudah berubah, ini merupakan konsep rekayasa sosial yang dilakukan Pemkot Surabaya yang di-support masyarakat. Dolly Saiki Fest 2017 ingin menyampaikan ke dunia bahwa Dolly sekarang sudah berubah, sudah luar biasa ke arah positif," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Diikuti 15 Tim

Pertandingan yang dimulai usai salat tarawih ini diikuti sekitar 15 tim. Kompetisi ini memanfaatkan arena futsal yang dibangun di Jalan Kupang Gunung Timur atau yang dulunya dikenal sebagai Gang Dolly.

Sebelum jadi arena futsal, lokasi itu adalah bangunan wisma yang menjajakan PSK. Setelah Dolly dibongkar, Pemkot Surabaya membelinya dan merobohkan untuk disulap sebagai arena futsal bagi anak-anak.