Â
Liputan6.com, Jakarta Jalan lintas selatan Jawa menjadi salah satu jalan yang selalu dipadati para pemudik yang akan melaksanakan lebaran di kampung halamannya. Untuk memastikan kesiapan jalan lintas ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto terjun langsung ke lapangan dengan menyusuri jalan lintas selatan Jawa, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah pada akhir pekan lalu.
Baca Juga
Â
Advertisement
Dalam peninjauan tersebut, Arie sempat memeriksa kondisi ruas jalan Rancaekek, Jabar. Jalan yang padat dengan kawasan industri dan pabrik tersebut juga cukup sering tergenang banjir akibat luapan air dari sungai Cikande dan sungai Cikijing. Untuk menangani hal tersebut, pasca lebaran, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan mengerjakan drainase dan gorong-gorong di wilayah Rancaekek.
"Sebenarnya semua sudah siap dikerjakan, namun kalau dikerjakan sekarang takut akan mengganggu arus mudik, jadi kita tunggu selepas lebaran saja," ungkap Arie.
Penanganan banjir di wilayah tersebut, menurut Arie tidak hanya melalui pengerjaan drainase dan gorong-gorong, tetapi juga normalisasi sungai Cikande dan sungai Cikijing yang dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air.
Setelah Rancaekek, Arie juga melihat langsung kondisi jalan di Nagrek dan Gentong. Kondisi jalan dinilai baik dan layak. Namun, dia berpesan agar Satuan Kerja (Satker) Bina Marga setempat untuk dapat berkoordinasi dengan kepolisian atau dinas perhubungan terkait kesediaan mobil derek.
"Di jalur ini kalau ada satu saja mobil mogok, efek kemacetannya bisa panjang. Untuk itu saya minta ada mobil derek yang siaga mengantisipasi hal ini," sambungnya.
Pada wilayah Gentong, saat ini masih ada pekerjaan penanganan bahu jalan. Ketinggian bahu jalan dirapikan agar keselamatan dan kenyamanan pengendara bisa terjaga. Mengantisipasi cukup seringnya jalur selatan Jabar mengalami longsor, Satker menyiagakan empat posko selama arus mudik dan arus balik. Posko tersebut berlokasi di Nagrek, Gentong, Ciungwanara dan batas Banjar.
"Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena memang dekat daerah yang rawan longsor, memiliki space yang cukup untuk kita menyiagakan alat berat dan material," ucap Arie.
Sementara Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional II Jabar Wahyu Budi Wiyono mengatakan, sudah dan terus mengupayakan kelancaran arus mudik di wilayahnya. Pihaknya mengupayakan sejumlah indikator seperti jalan tidak berlubang, tidak bergelombang, drainase lancar, bahu jalan aman serta perlengkapan jalan seperti marka dan guardrail tersedia sehingga masyarakat terlayani.
"Kita juga koordinasi dengan Satker Perhubungan Darat, Kepolisian untuk kelancaran arus mudik, sedangkan dari sisi kita Bina Marga, menyediakan alat berat untuk mengantisipasi bencana longsor di ruas kita," lanjut Budi.*
Powered By:
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR