Liputan6.com, Dubai - Untuk menunjukkan semangat Ramadan dan rasa toleransi, sebuah kuil di Dubai mengumpulkan komunitas muslim untuk melakukan buka puasa bersama dan salat Magrib berjemaah.
Tak hanya warga muslim saja, masyarakat yang menganut keyakinan berbeda juga di undang dalam acara tersebut.
Dikutip dari laman Khaleej Times, Jumat (16/6/2017) kuil Gurunanak Darbar Gurudwara mengundang 120 warga untuk merayakan bulan suci Ramadan dan mendukung penuh komunitas muslim dalam menjalankan salah satu kewajiban mereka.
Advertisement
Pertemuan dimulai dengan khotbah yang disampaikan oleh Abdul Hadi. Ia berasal dari Islamic Center. Tak hanya menyampaikan pesan bernuansa religi, Hadi juga membacakan potongan-potongan ayat suci Alquran.
"Wajah kita memang berbeda, perbedaan warna kulit dan kebangsaan menunjukkan sudut pandang. Namun apakah perbedaan itu membuat kita merasa hebat," ujar Hadi dalam khotbahnya.
Ketua kuil Gurunanak Darbar yakni Surender Singh Kandhari mengatakan, bulan puasa mengajarkan orang untuk mengambil hikmah atas setiap cobaan.
"Saat ini dunia tengah dilanda aksi ekstremisme. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah menciptakan persahabatan antar bangsa dan agama," ujar Kandhari.
Sementara itu, Al Sayegh yang pernah bertugas di Kedutaan Uni Emirat Arab di New Delhi pada 1973 mengatakan, kesempatan berkumpul ini menandai adanya rasa toleransi dalam menjalani hidup antar umat beragama.
"Kita semua menyembah Tuhan namun dengan cara yang berbeda. Tuhan juga telah menciptakan kita berbeda-beda sehingga kita dapat belajar satu sama lain," ujar Al Sayegh.
Dalam kesempatan itu Al Sayegh juga menyinggung hubungan antara UEA dan India yang telah terjalin sejak berabad-abad lalu.
Seorang warga Belgia bernama Mitchell Peters turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia mengaku senang akan keramah tamahan orang-orang yang hadir disana.
"Sebagai seseorang yang menganut agama Kristen, saya merasa senang bisa merasakan pengalaman indah ketika berkunjung ke Dubai. Banyak orang-orang yang ramah disini meski status keyakinan kita berbeda-beda," ujar Peters.
Setelah suara azan Magrib terdengar, umat muslim yang berada di dalam kuil segera membatalkan puasanya dengan meneguk segelas air kemudian diikuti dengan menikmati sajian khas India seperti roti naan, paneer dan biryani. Setelah itu barulah umat muslim menjalankan ibadah salat Magrib di dalam kuil dan menghadap ke arah kiblat.