Liputan6.com, Jakarta Berhenti merokok selama beberapa belas jam di Bulan Ramadan jadi tantangan tersendiri bagi para perokok. Beberapa perokok memang akhirnya jadi termotivasi menjadikan bulan puasa sebagai momentum untuk berhenti merokok. Namun, sebagian individu lainnya merasa belum sanggup melepaskan kebiasaan tersebut.
Berbicara mengenai merokok, sudah jadi rahasia umum bila kebiasaan ini dikaitkan dengan banyak gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, hingga infertilitas. Tapi, ada bahaya yang mengintai juga bila Anda memutuskan langsung merokok setelah berbuka puasa.
"Menggunakan produk tembakau, termasuk mengunyah tembakau, sangatlah berbahaya, terutama saat baru berbuka puasa," ujar Dr J. Isaac, spesialis respiratori medis di Tawam Hospital pada Gulfnews.Â
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, tubuh invidu yang berpuasa sedang sangat membutuhkan cairan, glukosa, dan oksigen. Merokok dalam kondisi tubuh seperti itu bisa berujung pada kontraksi pembuluh darah. Hal ini bisa mencegah oksigen mengalir dalam tubuh, jelas Dr Isaac.
Presiden Jordan National Anti-Smoking Society, Mohammad Shreim, mengatakan pada Jordantimes, langsung merokok berbatang-batang setelah belasan jam tanpa paparan nikotin menempatkan sistem saraf dan pulmonari pada bahaya yang jauh lebih besar dibanding merokok pada hari biasa.
"Langsung merokok setelah minum air putih dan makan sebuah kurma adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi tubuh," ucap Dr Riaz Ahmad Minhas, dokter di Emirates Clinic and Laboratories di Al Ain, Abu Dhabi. Dia menyarankan para perokok untuk menghindari merokok setelah berbuka puasa karena hal ini bisa menghancurkan kesehatan.
Dr Minhas ikut menekankan, Ramadan jadi kesempatan emas para perokok untuk berhenti merokok.Â
Â