Liputan6.com, Jakarta Ternyata Indonesia bukan menjadi satu-satunya tempat di mana Ario Bayu pernah menjalani puasa Ramadan. Saat masih kanak-kanak dulu, ia sempat tinggal cukup lama di Selandia Baru.
"Sempat sekitar 11 tahun tinggal di sana. Mulai dari umur 8-19 tahun," tutur Ario Bayu saat bertandang ke kantor Liputan6.com pada Senin (7/5/2018).
Baca Juga
Ario Bayu mengatakan menjalani puasa Ramadan di Selandia Baru, ternyata lebih berat ketimbang di Tanah Air.
Advertisement
"Puasa di sana itu bisa dibilang lebih berat ketimbang di sini. Karena mulainya dari jam 3.30 pagi sampai jam 8.30 malam," tutur Ario Bayu mengenang masa Ramadan di Negeri Kiwi tersebut.
Lebih Panjang Lagi
Bahkan durasi puasa tersebut bisa semakin panjang lagi. "Karena pergerakan bulan kan, bisa lebih panjang lagi, sampai jam 9," tuturnya.
Advertisement
Indahnya Keberagaman
Meski lebih berat, Ario Bayu punya satu kenangan manis selama menjalani bulan puasa dan bahkan kehidupan beragama di Selandia Baru.
Ia merasa masyarakat muslim di negeri tersebut sangat menjunjung pluralisme. Seperti apa pun penampilan maupun pandangan seseorang, mereka akan dirangkul sebagai saudara oleh sesama muslim. "Menurut saya Islam itu jauh lebih dari itu. Di sana mau tatoan mau apa juga diterima di masjid," kata Ario Bayu.